Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Vidya Pinandhita) |
Belakangan kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat di tengah masuknya musim pancaroba. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kenaikan kasus demam berdarah ini memang tengah terjadi di seluruh dunia. Hal ini terjadi saat El Nino, terjadi perubahan iklim, nyamuk menjadi lebih banyak dan menularkannya.
"Kemarin kan El Nino, karena kekurangan pangan, curah hujannya terganggu, jadi memang pasti naik," beber Menkes saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).
"Tetapi, yang saya bandingkan dari tahun ke tahun sebenarnya kita not bad. Di Indonesia itu 100-120 ribuan (kasus) setahun. Nah kalau saya lihat, angkanya masih sekitar 11-13 ribu. Jadi, dibandingkan tahun lalu, relatif sama," lanjutnya.
Menkes menjelaskan demam berdarah dengue memang termasuk penyakit musiman. Namun, jika dibandingkan dengan kasus tahun lalu, angka kasus demam berdarah di Indonesia masih relatif sama meski ada El Nino.
"Demam berdarah itu ada musimnya. Memang sekarang lagi musimnya tinggi nih, sekarang begitu masa transisi, ini (demam berdarah) naik," kata Menkes.
"Kemarin saya baru pulang dari Brasil, tinggi sekali (angka demam berdarah). Itu 10 kali lipatnya kita (Indonesia)," sambungnya.
Agar kasus demam berdarah tidak lagi meningkat, Menkes mengimbau untuk:
- Bersihkan genangan air yang ada di lingkungan agar tidak ada nyamuk yang menetap di sana
- Pakai baju lengan panjang jika ingin bepergian ke tempat yang banyak tanaman atau tumbuh-tumbuhan, agar tidak digigit nyamuk
"Dan untuk dengue kan pengobatannya sudah ada, jelas. Yang penting, begitu kena cek trombosit, mulai pengobatan, dan kasih cairan yang cukup," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Ungkap Biang Kerok Penyebab Kasus DBD Ngegas Pada Awal 2024"