![]() |
| Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliia Lysenko) |
Provinsi Jawa Barat kembali mencatat 'alarm keras' terkait tuberkulosis (TBC/TB). Hanya dalam lima bulan pertama 2025, terungkap 81.864 ribu kasus TBC yang sudah ditemukan. Angka ini bagian dari estimasi 234 ribu kasus TBC yang membayangi provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia.
"Pertemuan ini menyoroti kebutuhan untuk memperkuat penemuan kasus aktif (ACF), pemerataan penggunaan mobile X-ray dan TCM, serta pentingnya penanganan stigma yang masih melekat pada TB dan kusta," ucap Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Benjamin Paulus Oktavianus saat bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Sate, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).
Sementara itu, capaian pengobatan TBC di Jawa Barat juga masih tertinggal. Keberhasilan terapi TBC Sensitif Obat baru mencapai 80 persen dari target nasional 90 persen.
Untuk TBC resisten obat, baru 1.063 kasus yang tertangani dari target 2.866, menunjukkan kesenjangan besar yang harus segera dibereskan.
Terlebih, Beban TBC juga diperparah oleh komorbid. Jawa Barat mencatat 4.763 pasien TBC dengan Diabetes Mellitus (DM) dan 1.165 pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV), dengan angka kematian mencapai 2.294 jiwa.
"Pemprov Jabar tengah menyiapkan pengumuman resmi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sebagai bentuk ajakan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan, memanfaatkan layanan skrining, dan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengobatan," ujar Dedi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Lebih dari 81 Ribu Kasus TBC di Jabar Ditemukan Sejak 5 Bulan Pertama 2025"
