Ilustrasi pandemi COVID-19 Jepang. Foto: Getty Images/Carl Court |
Jepang mencatat 415 kasus kematian akibat COVID-19 pada Rabu, (28/12/2022). Angka tersebut merupakan angka kematian COVID-19 harian, mengacu pada laporan Kementerian Kesehatan.
Seiring itu, Jepang mencatat 216.219 kasus COVID-19 baru yang terkonfirmasi pada Rabu (28/12). Angka tersebut naik 4 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Dikutip dari Reuters, dalam tujuh hari terakhir, Jepang mencatat kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi terbesar di dunia dan kematian terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Hal itu mengacu pada penghitungan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelumnya muncul juga hasil survei yang menyebut, sekitar setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat COVID-19 tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. Padahal pada tren kematian di akhir tahun lalu, hanya tiga pasien COVID-19 meninggal di bawah usia 20 tahun, sebelum varian Omicron menyebar.
Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus COVID-19 baru pada pasien berusia di bawah 20 tahun meningkat sejak akhir Oktober. Total ada sekitar 257.000 kasus dalam periode satu minggu hingga Selasa lalu, atau hampir 30 persen dari keseluruhan kasus infeksi COVID-19.
Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas St. Marianna di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, Tomohiro Katsuta, menegaskan cara paling tepat untuk mencegah paparan COVID-19 pada anak adalah dengan menggencarkan vaksinasi.
"Orang tua perlu mendapatkan informasi yang akurat tentang kemanjuran vaksin dan efek samping untuk memutuskan akan memvaksinasi anak mereka, daripada mengesampingkan opsi itu karena mereka khawatir tentang vaksinasi," bebernya, dikutip dari Japan Times.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Badai Corona Hantam Jepang, 415 Pasien COVID-19 Meninggal Dalam Sehari"