Apakah mandi malam menyebabkan rematik? Begini kata dokter. (Foto: Getty Images/skynesher) |
Apakah mandi malam menyebabkan rematik? Pertanyaan itu kerap menghantui seseorang yang pulang malam setelah sibuk bekerja. Padahal rasa capek setelah seharian beraktivitas, tubuh tentu membutuhkan kesegaran ekstra dengan mandi sebelum akhirnya bersantai di rumah. Namun, niat itu kerap diurungkan lantaran mitos mashur yang hingga kini masih banyak diyakini warga.
Rematik adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh yang sehat, bukan bakteri atau virus penyebab infeksi. Kondisi ini biasanya menyerang persendian tangan dan kaki sehingga memicu peradangan.
Seiring waktu, rematik menyebabkan nyeri jangka panjang atau kronis, hilang keseimbangan, dan kelainan bentuk tulang. Kerusakan sendi juga dapat mempengaruhi jaringan lain di seluruh tubuh dan masalah pada organ, seperti paru-paru, jantung, dan mata.
Para ahli medis belum bisa memastikan penyebab dari rematik. Namun, diyakini faktor penuaan, gaya hidup yang tidak sehat, genetik (riwayat keluarga), dan obesitas dapat meningkatkan risiko rematik.
Selain itu, rematik bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus baru rematik dua sampai tiga kali lebih tinggi dialami wanita dibandingkan pria. Lantas, benarkah mandi di malam hari juga berkaitan dengan kondisi ini?
Apakah Mandi Malam Menyebabkan Rematik?
Dokter spesialis reumatologi, dr Rudy Hidayat, SpPD-KR beberapa waktu lalu menekankan mandi di malam hari tidak menyebabkan rematik. Jadi, ungkapan tersebut adalah mitos.
"Itu mitos, nggak ada kaitannya mandi malam dengan risiko penyakit rematik apapun," katanya saat dijumpai detikcom.
Tak masalah jika seseorang ingin menggunakan air hangat atau dingin ketika mandi di malam hari. Namun yang perlu diperhatikan, apakah orang tersebut punya masalah kesehatan tertentu, seperti jari yang memutih saat terkena air dingin.
"Pengidap penyakit yang kalau kena air dingin, pembuluh darahnya jadi menyempit yang jadi kekurangan darah di ujung jari. Jadi kalau kena air dingin atau AC, ujung jarinya jadi biru. itu yang nggak boleh. Selebihnya nggak masalah," tambahnya.
Dikutip dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia, pada pengidap rematik tertentu, faktor dingin dapat memperparah gejala. Jadi bila terkena dingin, sendi akan terasa semakin nyeri. Namun, hal ini dapat dijelaskan dengan perubahan tekanan atmosfer yang meningkatkan tekanan pada ruang persendian. Selain itu, suhu dingin menyebabkan terganggunya aliran sinovium dan merangsang nosiseptor saraf di sekitar send sehingga lebih nyeri atau kaku.
Bahkan, mandi di malam hari ada manfaatnya lho bagi kesehatan. Khusus pengidap insomnia, mandi di malam hari, terutama dengan air hangat, bermanfaat merilekskan tubuh sehingga tidur lebih nyenyak.
Sudah terjawab ya, apakah mandi malam menyebabkan rematik? Jika masyarakat merasakan keluhan yang tidak tertahan setelah mandi di malam hari, segera datang ke layanan medis terdekat untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apakah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Dokter Bilang Gini"