Hagia Sophia

22 February 2023

Konsumsi Jengkol Bisa Timbulkan Asam Urat?

Apakah jengkol menyebabkan asam urat? (Foto: Getty Images/iStockphoto/ahmad wahyu)

Selain bau, apakah jengkol menyebabkan asam urat? Hal tersebut kerap kali dipertanyakan lantaran banyak orang yang menyantapnya untuk menjadi tambahan makanan yang dikonsumsi.

Jengkol atau jering adalah polong-polongan yang tumbuh subur kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tumbuhan ini memiliki kulit ari yang tipis berwarna cokelat mengkilat. Jika diolah atau dimakan segar sebagai lalapan, jengkol menimbulkan bau tak sedap pada urine akibat senyawa belerang yang dikandungnya.

Meski begitu, jering tetap menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia, baik itu disemur, digoreng, atau dicampurkan dengan sambal. Bahkan, belakangan polong-polongan tersebut kerap diolah sebagai keripik dan steak. Hal itu dikarenakan jengkol punya tekstur lembut dan rasa yang khas.

Namun, hanya sedikit orang mengetahui manfaat jengkol di balik aromanya yang menyengat. Dikutip dari Dr Health Benefits, kandungan protein pada jengkol ternyata jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kacang hijau dan keledai sehingga dapat membantu pembentukan jaringan tubuh.

Nutrisi lain yang terkandung dalam jengkol adalah kalsium dan fosfor. Kedua zat ini sangat dibutuhkan oleh tulang untuk mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).

Jengkol juga termasuk makanan yang kaya akan asam folat dan antioksidan. Organ penting dalam tubuh, terutama jantung, akan berfungsi dengan baik dan stabil jika kebutuhan asam folat terpenuhi sekaligus mendapat perlindungan ekstra dari antioksidan.

Namun perlu diingat, mengonsumsi jengkol yang terlalu banyak juga bisa berdampak buruk bagi tubuh. Apakah itu termasuk penyakit gout atau asam urat? Simak penjelasannya di sini.

Apakah Jengkol Menyebabkan Asam Urat?

Jengkol pada dasarnya mengandung asam yang jika dilihat dengan bantuan mikroskop bentuknya seperti kristal. Jika kadarnya terlalu banyak dapat melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kemih. Asam jengkolat tergolong asam amino yang terbentuk di biji jengkol.

Sifatnya hampir sama dengan asam urat yang memicu penumpukan atau pengkristalan di urine dan jaringan sendi. Itu sebabnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi jengkol berisiko tinggi mengalami keracunan atau kerap disebut kejengkolan.

Gejalanya mirip dengan serangan asam urat dan masalah pencernaan. Terlebih, pengidap kejengkolan bisa mengalami penurunan volume urine, kencing berdarah (hematuria), dan gagal ginjal akut. Jika tidak segera ditangani, kondisinya menimbulkan berbagai komplikasi yang berujung pada kematian.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyebut batasan aman dalam mengonsumsi jengkol, namun dianjurkan tidak berlebihan. dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, ahli pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo, beberapa waktu lalu menyarankan pengonsumsian jengkol sebaiknya cukup satu sampai tiga buah saja.

Sebab, reaksi setiap orang berbeda-beda tergantung pada sensitivitas seseorang terhadap asam jengkolat atau djenkolic acid yang terkandung di dalam jengkol. Itulah alasannya konsumsi jengkol harus dibatasi, terlebih pada orang yang memiliki gangguan ginjal.

Menurut ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen, jengkol berisiko menjadi kristal jengkolat yang bisa menyebabkan gagal ginjal apabila dikonsumsi secara berlebihan. Ini juga berlaku jika cara mengolah jengkol ini kurang sehat.

"Beda dengan jengkol, yang berisiko menjadi kristal jengkolat bisa mengakibatkan gagal ginjal," ucapnya lagi.

"Yang bikin masalah justru nambah-nambah nasi, kerupuk dan sebagainya. Atau diolah dengan kurang sehat, seperti digoreng, disemur dengan banyak kecap dan sebagainya," sambung dr Tan.

Jadi, apakah jengkol menyebabkan asam urat? Efeknya memang tidak terlalu signifikan dibanding makanan berpurin tinggi lain, seperti daging merah dan jeroan. Namun, jengkol tetap perlu dibatasi, khususnya bagi pengidap gangguan ginjal.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apakah Jengkol Menyebabkan Asam Urat? Cek Faktanya di Sini"