Ilustrasi asam urat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Staras) |
Allopurinol merupakan salah satu obat keras yang tidak bisa didapatkan sembarangan dan harus berdasarkan resep dokter. Sebenarnya, allopurinol obat apa dan bagaimana aturan minumnya?
Allopurinol Obat Apa?
Allopurinol adalah terapi pengobatan yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat tinggi dan batu ginjal. Jika tidak segera diatasi, asam urat akan menyebabkan penumpukan kristal-kristal kecil dan tajam di sekitar jaringan sendi.
Hal itulah yang menyebabkan pengidap asam urat kerap mengeluhkan nyeri sendi dan otot. Jika allopurinol dikonsumsi secara teratur, dapat membantu mencegah kerusakan pada persendian.
Selain itu, obat ini bermanfaat untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menerima kemoterapi kanker. Ini diberikan karena pasien kanker berisiko mengalami asam urat tinggi karena pelepasan sel kanker mati.
Namun, dokter tidak meresepkan obat ini pada orang dengan asam urat mendadak. Sebab, obat allopurinol ini tidak bisa meredakan nyeri akut.
Dosis Allopurinol
Dikutip dari Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), berikut dosis tepat untuk penggunaan purinol:
1. Asam Urat (Gout)
Dewasa: Dosis yang diberikan 100 mg per hari dan ditingkatkan secara bertahap, tergantung tingkat keparahan pasien. Namun, dosis harian maksimal hanya 900 mg.
- Ringan: 100-200 mg setiap hari
- Cukup parah: 300-600 mg setiap hari
- Berat: 700-900 mg setiap hari
Anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg per hari. Semenatara dosis harian maksimal 400 mg.
2. Batu Ginjal
- Dewasa: 200-300 mg per hari dengan dosis tunggal atau terbagi menjadi 2-3 kali.
3. Hiperurisemia Akibat Kemoterapi
- Dewasa (suntik): 200-400 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam. Ini diberikan selama 1-2 hari sebelum menjalani kemoterapi, dengan dosis harian maksimal 600 mg.
- Dewasa (tablet): 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi selama 2-3 hari sebelum pengobatan kanker.
- Anak-anak (suntik): 200 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam. Ini diberikan selama 24-48 jam sebelum menjalani kemoterapi.
- Anak-anak (tablet)
- Anak-anak di bawah enam tahun: 150 mg per hari
- Anak-anak di bawah 6-10 tahun: 300 mg per hari
- Anak-anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg/kg per hari. Dosis harian maksimal 400 mg.
Aturan Pakai Allopurinol
Untuk mengkonsumsi obat allopurinol harus sesuai dengan instruksi dokter atau apoteker agar mendapat hasil yang efektif. Jika sudah cukup membaik, disarankan untuk tidak berhenti mengkonsumsinya kecuali atas saran dokter.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan dengan waktu yang sama setiap harinya. Tidak disarankan untuk menggandakan dosisnya dalam keadaan apapun, karena bisa menyebabkan efek samping yang serius.
Beri tahu dokter jika pasien memiliki kondisi berikut untuk mengantisipasi dampak dari penggunaan allopurinol:
- Masalah ginjal dan hati
- Penyakit tiroid
- Gangguan zat besi
Allopurinol Obat Apa Hingga Tidak Bisa Dikonsumsi Sembarang Orang?
Obat allopurinol digolongkan tipe C pada pedoman obat kehamilan, sebab mungkin bisa berisiko pada bayi. Disarankan agar pengguna obat ini yang sedang hamil atau menyusui untuk berkonsultasi ke dokter.
Allopurinol ini membutuhkan waktu 2-6 minggu untuk bisa melihat hasil yang signifikan dan bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan ginjal. Maka dari itu, disarankan untuk rutin melakukan tes darah untuk mengontrol fungsi hati dan ginjal.
Efek Samping Allopurinol
Obat allopurinol ini dapat menyebabkan efek samping berupa kantuk dan pusing. Maka dari itu, pengguna obat ini tidak disarankan mengemudi atau ikut dalam aktivitas yang mengharuskan penggunanya berwaspada.
Selain itu, efek samping allopurinol lainnya yang umum dilaporkan, yaitu:
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit perut
- Mati rasa
- Sakit kepala
- Gatal dan rambut rontok
- Gatal-gatal
- Sulit bernapas
- Bengkak di wajah atau tenggorokan
- Reaksi kulit yang parah
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Mata terbakar
- Nyeri kulit
- Ruam kulit berwarna ungu kemerahan dengan kondisi melepuh dan mengelupas
- Ruam kulit yang gatal, bersisik, memar, atau perubahan warna pada kulit
- Pengelupasan kulit atau melepuh pada area mulut atau mata disertai demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening, kaki, dan nyeri sendi
- Sakit kuning
- Urine berwarna gelap atau berdarah
- Nyeri saat buang air kecil atau tidak bisa buang air kecil sama sekali
Allopurinol juga dapat menyebabkan peningkatan serangan asam urat selama awal pengobatan. Selain itu, obat ini dapat menyebabkan tingkat sel darah putih dan trombosit turun sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Setelah mengetahui allopurinol obat apa, sangat penting juga untuk mengetahui cara penyimpanannya. Disarankan untuk menyimpan obat ini terlindung dari sinar matahari dan tempat lembab. Selain itu, sangat penting untuk menjalani pola makan yang sehat rendah purin untuk mendukung pengobatan berjalan dengan lancar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Allopurinol Obat Apa? Begini Aturan Minum hingga Efek Sampingnya"