Foto: Rifkianto Nugroho |
Terkait upaya penanganan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyinggung khasiat ikan lele tak kalah baik dibandingkan daging sapi. Artinya, pencegahan stunting tidak harus dengan asupan gizi mahal untuk ibu hamil dan bayi.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG menjelaskan anak yang lahir dengan stunting akan memiliki tubuh pendek, dibarengi tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan rata-rata. Jika orang tersebut sudah dewasa berusia 45 tahun ke atas, besar risiko terjadi penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan stroke, terutama jika orang tersebut mengalami obesitas.
"Lele saja jauh lebih baik daripada daging sapi yang harganya 120 ribu. Lele harganya 18 ribu untuk ibu hamil dan balita lebih bagus lele. Tapi orang-orang sering menurut saya gaya. Artinya kalau punya hajatan, kalau nggak daging disajikan nggak merasa keren," jelasnya dalam acara Kick Off Pancasila Dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
"Ini makan maunya daging, steak. Padahal sudahlah lele saja, sambal, pecel lele sudah DHA omega-3, ikan kembung DHA omega-3. Jadi mindset kita itu perlu diubah," pungkas dr Hasto.
Telur Juga Tak Kalah Ampuh Cegah Stunting
Sejalan dengan dr Hasto, ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen, menjelaskan ikan lele merupakan sumber protein hewani yang terjangkau dan mudah dipelihara. Namun jika dibandingkan daging hewani lainnya, protein pada ikan lele tidak tergolong cukup tinggi.
"Nah, sayangnya ikan lele bukan sumber zat besi yg bisa diandalkan. Jadi dari sisi mikronutrien memang kurang," ungkap dr Tan pada detikcom, Selasa (21/2). Sembari dr Tan memaparkan, kandungan protein paling tinggi secara berurutan berasal dari telur ayam kampung, telur ayam negri, telur bebek, telur puyuh, ayam, bebek, sapi, hati ayam, hati sapi, dan lain-lain.
Jika dibandingkan dengan daging sapi, ikan lele mengandung 16,2 protein di setiap 100 gramnya. Sementara per 100 gram daging sapi mengandung 18,8 gram protein.
Jika tujuannya adalah mencari sumber protein yang paling terjangkau harganya, dr Tan menganjurkan konsumsi telur. Pasalnya jika dibandingkan sumber hewani lainnya, telur mengandung protein paling tinggi dengan harga relatif terjangkau dibandingkan daging sapi. Kemudian agar kebutuhan akan gizi tercukupi, pastikan ada variasi sumber asupan protein di setiap menu makan.
"Rotasi, kombinasi, variasi. Sebab ikan kembung walaupun zat besinya nggak banyak, kan omega 3 nya tinggi. Sebaliknya hati ayam zat besinya tinggi, tapi omega 3 nya nggak banyak. Nah telur yang paling terjangkau dan ga perlu kulkas buat penyimpanan nya kan?" bebernya.
"Dengan harga yang sama, dibandingkan semua jenis bahan pangan hewani, protein telur paling banyak," pungkas dr Tan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ibu-ibu Merapat! Ahli Gizi ungkap Menu Makan Murah yang Bisa Cegah Stunting"