Hagia Sophia

06 February 2023

Wanita Ini Trauma Jadi Ibu Pengganti dengan Sewakan Rahim

Viral kisah wanita trauma pasca sewakan rahimnya untuk mengandung bayi artis. (Foto: Ilustrasi Visual/iStock)

Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang juga cara-cara baru untuk mendapatkan momongan. Salah satunya adalah metode surrogate mother atau ibu pengganti.

Metode 'menyewa rahim' wanita lain untuk mendapatkan buah hati ini menjadi metode yang banyak digunakan oleh selebritas papan atas, mulai dari Priyanka Chopra hingga Kim Kardashian.

Meski metode ini sudah dianggap sebagai suatu hal yang lumrah, namun tak semua pengalaman berbuah baik. Seperti yang dialami oleh Shanna, seorang wanita yang menjadi ibu pengganti bagi sejumlah artis.

Ketika berusia 30 tahun dan sudah memiliki tiga orang anak, Shanna menemukan informasi mengenai program ibu pengganti. Tertarik dengan program tersebut, ia mendaftarkan dirinya kepada agen dan memulai rangkaian pemeriksaan sebelum secara resmi menjalankan tugasnya menjadi seorang ibu pengganti.

Pengalaman pertamanya bermula ketika ia menerima permintaan dari pasangan selebriti, Jennifer dan Mark (nama samaran) dari New York. Pengalaman perdananya ini berjalan dengan mulus.

Dalam proses mengandung hingga melahirkan, seluruh biaya yang dibutuhkan oleh Shanna diberikan oleh pasangan itu. Melalui pasangan baik hati itu, Shanna memperoleh 50 ribu dollar AS atau sekitar Rp 750 juta selama 3 tahun.

"Mereka adalah orang yang baik dan berusaha memahami hidup saya, mengenal anak-anak saya," ucapnya kepada BBC.

Mengalami pengalaman pertama sebagai ibu pengganti yang memuaskan, Shanna kemudian kembali mendapatkan klien baru untuk selebriti lainnya-dan inilah awal mula kejadian pahit yang membuatnya trauma.

Shanna dipertemukan dengan Catherine (nama samaran), seorang selebriti yang hendak menyewa rahimnya untuk mendapatkan momongan. Meski Catherine diketahui berasal dari keluarga ternama, Shanna merasakan ada hal yang ganjil dari permintaan kali ini.

Catherina mengusulkan untuk tidak melakukan proses surogasi melalui agen untuk menghemat biaya dan hanya sekadar meminta pengacara pribadinya untuk membuat kontrak bersama. Meski sudah merasa adanya keraguan, Shanna tetap menyetujui permintaan itu.

Kali ini, Shanna menjalankan tiga percobaan. Pada percobaan pertama, Shanna mendatangi klinik IVF untuk menjalankan prosedur cycling atau proses di mana ibu pengganti dan donor menyinkronkan waktu siklus menstruasi mereka dengan bantuan suntikan hormon.

Setelah itu, Shanna menjalankan proses penempatan sel telur yang telah dibuahi dalam rahimnya. Namun, percobaan ini belum berbuah hasil yang diinginkan.

Memasuki percobaan kedua, Catherine mulai memaksa Shanna untuk mengonsumsi tablet yang dianggap dapat mempermudah proses inseminasi meski Shanna telah menolak untuk meminum pil itu.

"Ia terus berkata 'Apa masalahmu, Shanna? Satu pil tidak akan menyakitimu,' dan saya merasa tidak bisa membantah," ucap Shanna, menceritakan kembali kejadian pahit yang dialaminya.

Karena terus mendapatkan tekanan dari Catherine, Shanna akhirnya berpura-pura meminum pil tersebut dan membuangnya secara diam-diam. Pada akhirnya, percobaan kedua ini juga belum berhasil membuahkan hasil yang diinginkan.

Pada percobaan ketiga, Shanna bertemu dengan Catherine di sebuah klinik. Berbeda dengan Jennifer dan Mark yang begitu peduli dengannya, Catherine tak terlihat sedikitpun peduli. Di depan Shanna, Catherine terus sibuk memperdebatkan desain interior rumahnya dengan ibunya dan nyaris tak berbicara dengan Shanna.

Untungnya, percobaan ketiga akhirnya membuahkan hasil. Shanna menunjukkan adanya tanda-tanda kehamilan. Hal ini tentu membuat Shanna senang, namun ternyata tidak dengan Catherine.

Di tengah itu semua, Catherine menceritakan pengalamannya menyewa seorang ibu pengganti yang berujung pada keguguran ketika sedang dalam perjalanan mengunjungi ayahnya yang sedang sakit.

"Itu salah dia. Aku menyuruhnya agar tidak berpergian tapi dia melakukannya. Lihat apa yang terjadi? Bayinya mati," kata Catherine dengan ketus.

Beberapa hari setelah itu, Shanna mendapatkan kabar mengejutkan dari Catherine. Ia mengaku bahwa seorang ibu pengganti yang juga telah ia sewa berhasil melahirkan anaknya. Shanna pun tetap melanjutkan proses pemeriksaan rutin seperti biasa, meskipun saat itu ia tak yakin apakah Catherina masih menginginkan bayi yang ada dalam kandungannya.

Selama empat minggu Shanna terus menjalankan prosedur yang ditentukan. Namun, ternyata kondisi tubuh Shanna menurun hingga menyebabkan keguguran. Ia langsung menelpon Catherine untuk menyampaikan kabar tersebut, namun ia tak mendapat jawaban selama berhari-hari.

Tak tahu apa yang harus ia lakukan karena tak ada kabar dari Catherine, Shanna memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Catherine.

"Hai, saya harap Anda dan bayi Anda baik-baik saja. Apakah saya harus meneruskan sisa tagihan kepada Anda?" tulis Shanna dalam pesan teks yang ia kirimkan.

Mengharapkan mendapat respons yang baik, justru sebaliknya, Catherine membalasnya dengan begitu dingin.

"Shanna, hubungan kita telah berakhir. Saya terkejut dengan sikap dingin Anda atas kelahiran anak saya. Kirimkan tagihan Anda," balas Catherine.

Sejak saat itu, keduanya tak pernah lagi berhubungan setelah Catherina mengakhiri hubungan 'transaksional' itu.

Pengalaman dengan Catherine menjadi suatu kejadian yang traumatis bagi dirinya. Meski begitu, Shanna kembali menyewakan rahimnya kepada pasangan lain, empat tahun setelah pengalaman sebelumnya.

Shanna mengaku, hal ini ia lakukan untuk membantunya menyembuhkan luka dan trauma yang ia alami dengan Catherine. Beruntungnya, ia kembali dipertemukan dengan pasangan baik hati seperti ketika pertama kali menjadi seorang ibu pengganti. Shanna melahirkan anak kembar untuk pasangan itu.

"Saya pikir saya membutuhkan sesuatu yang baik untuk menghapus pengalaman mengerikan dengan Catherine," ungkap Shanna.

Saat ini, Shanna mengelola sebuah salon di kota. Ia bersyukur telah bisa pulih dari pengalaman pahit sebelumnya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Wanita yang Trauma Sewakan Rahim untuk Mengandung Bayi Seleb"