Hagia Sophia

13 March 2023

Miliki Kecenderungan Hiperseks, Wanita Jambi Ini cabuli 17 Anak

Wanita di Jambi yang mencabuli 17 anak. (Foto: Dimas Sanjaya)

Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus wanita di Jambi, Yunita Sari Anggraini, yang mencabuli 17 anak di Jambi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap fakta bahwa Yunita Sari dikategorikan memiliki kecenderungan hiperseks atau libido yang tinggi.

Yunita disebut meminta suaminya berhubungan seks setiap hari. Hal ini diakui suami Yunita, saat melakukan serangkaian pemeriksaan laporan di Polresta Jambi.

"Secara kejiwaan sebenarnya dia agak sedikit tinggi libido si YS ini. Hiper (seks). Bahkan ini di luar konteks penyidikan menurut keterangan suaminya, saudari YS ini hampir setiap hari minta suaminya berhubungan badan," kata Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, Jumat (10/3/2023), yang dikutip dari detikSumut.

Apa itu hiperseks?

Dikutip dari Mayo Clinic, hiperseks adalah bentuk kelainan seksual yang pengidapnya mengalami gairah, fantasi, hingga dorongan seksual yang sulit untuk dikendalikan.

Kondisi ini membuat mereka sering melakukan masturbasi, cybersex, berganti-ganti pasangan, hingga rela membayar untuk bisa mendapatkan kepuasan seksual. Dampaknya, kondisi ini semakin sulit dikendalikan, mengganggu, bahkan bisa berbahaya bagi orang lain.

Apakah kondisi hiperseks ini termasuk penyimpangan seksual?

Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, hiperseks merupakan perilaku menyimpang, karena seseorang dengan kondisi ini selalu melampiaskan emosinya dengan melakukan hubungan seksual.

"Itu termasuk ke dalam penyimpangan seksual, dasarnya pasti ada kelainan kepribadian. Penyebabnya selalu bisa biologi, hormon, atau bisa psikologis, misalnya dari kecil sudah melihat ayah dan ibunya melakukan hubungan seksual," jelas dr Boyke saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

"Kebanyakan orang-orang yang mengalami hiperseks ini, dia itu selalu melampiaskan emosionalnya dengan seks. Misal orang-orang mendengarkan musik nikmat, makan yang nikmat enak," tambah dr Boyke.

Lebih lanjut, dr Boyke mengatakan orang dengan kondisi ini menjadikan seks sebagai fokus utama dalam hidupnya. Hal itu yang membuat perilaku tersebut sulit dikendalikan, dan mengganggu atau berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

"Nah kalo orang dengan kondisi hiperseks ini yang di otaknya hanya seks, 'pokoknya kebutuhan gue seks, seks, dan seks'. Dan satu lagi, dia itu tidak pernah puas, even dia melakukan empat kali lima kali tetap dia tidak pernah mengalami kepuasan," pungkasnya.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menyoal Hiperseks yang Dialami Wanita Cabuli 17 Anak di Jambi"