Ilustrasi ginjal. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan) |
Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam dalam ginjal. Lalu, kondisi batu ginjal disebabkan oleh apa?
Menurut asosiasi urologi Amerika, batu ginjal ini bermula dari pengkristalan kecil yang semakin besar hingga mengisi struktur berongga bagian dalam ginjal. Jika batu tersebut sudah tersangkut pada ureter (saluran kemih), aliran urine dalam ginjal akan tersumbat sehingga menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.
Kondisi batu ginjal seringkali tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti. Tetapi, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal.
Dikutip dari Mayo Clinic, batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, daripada yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urine.
Pada saat yang sama, urine mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel. Kondisi ini dapat memicu kondisi untuk pembentukan batu ginjal.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan batu ginjal, seperti:
1. Volume Urine Rendah
Penyebab utama yang sering terjadi pada pengidap batu ginjal adalah urine yang sedikit karena dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) secara konstan.
Ketika volume urine rendah, ia jadi berwarna pekat dan gelap. Artinya, hanya sedikit cairan untuk menjaga garam tetap larut. Meningkatkan asupan cairan akan mengencerkan garam dalam urine sehingga mengurangi risiko pembentukan batu.
2. Diet yang Tidak Seimbang
Salah satu penyebab batu ginjal lainnya adalah kadar kalsium oksalat yang tinggi dalam urine. Oksalat adalah komponen dari jenis batu ginjal yang paling umum.
Orang menjalani diet tinggi protein hewani, seperti daging sapi, ayam, dan babi dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan urine. Hal tersebut akan meningkatkan risiko terbentuknya batu kalsium oksalat dan asam urat. Sebaiknya, cukupi pola makan sehat dengan kandungan serat dan vitamin untuk menjaga gizi seimbang dalam tubuh.
3. Kegemukan
Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit berbahaya ini. Penumpukan lemak yang disebabkan oleh makanan dengan kandungan gula dan garam berlebih dapat meningkatkan kadar asam dalam urine sehingga terjadi pembentukan batu ginjal.
4. Kondisi Medis dan Obat-obatan
Beberapa kondisi medis berpengaruh pada peningkatan risiko batu ginjal. Pertumbuhan jaringan abnormal di kelenjar paratiroid (pengontrol metabolisme kalsium) dapat menyebabkan kadar kalsium tinggi dalam darah dan urine.
Pun kelainan bawaan yang langka dapat menyebabkan batu ginjal lebih mungkin terjadi, contohnya sistinuria. Penyakit ini mendorong kondisi tubuh menghasilkan terlalu banyak asam amino dalam urine dan hiperoksaluria primer. Hiperoksaluria primer adalah kondisi di mana organ hati kelebihan memproduksi oksalat.
Selain itu, pengonsumsian obat dan suplemen tertentu, seperti suplemen kalsium, pencahar, vitamin C, dan antasida berbasis kalsium bisa mempengaruhi pertumbuhan batu ginjal.
5. Riwayat Genetik
Peluang seseorang terkena batu ginjal jauh lebih tinggi jika memiliki riwayat keluarga yang serupa.
Jadi, batu ginjal disebabkan oleh apa? Hal ini masih belum diketahui pasti. Tetapi, kondisi ini bisa memicu berbagai macam gejala. Gejala yang perlu diperhatikan seperti rasa sakit yang luar biasa dan kram di kedua sisi samping punggung, dan berpindah ke perut bagian bawah atau selangkangan secara fluktuasi.
Adapun gejala lain dari batu ginjal, seperti:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Urine yang berwarna gelap atau merah karena darah
- Urine yang berbau tidak sedap atau terlihat keruh
- Perasaan ingin buang air kecil yang intens
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil
- Untuk pria, ada kemungkinan rasa sakit di ujung penis
Batu ginjal mulai terasa sakit ketika menyebabkan iritasi atau penyumbatan. Bahkan, tak jarang kita melihat pengidap batu ginjal sulit untuk duduk ataupun berdiri dalam waktu lama.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Penyebab Batu Ginjal yang Kerap Tak Disadari, Cek Sebelum Terlambat"