Ilustrasi Wuhan, kota pertama kali COVID-19 pada manusia dilaporkan. (Foto: AP Photo) |
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belakangan didesak untuk memastikan asal usul COVID-19 dari kebocoran laboratorium di Wuhan. Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan seluruh hipotesis atau dugaan bakal terus dianalisis.
Meski begitu, sejauh ini dugaan kuat dari asal usul COVID-19 bukanlah seperti yang dituduhkan, melainkan mutasi alamiah virus saat 'melompat' dari kelelawar ke manusia.
Hal ini berawal dari sebuah lembaga AS yang dilaporkan Wall Street Journal. Mereka sangat yakin kemungkinan besar laboratorium Wuhan tak sengaja memicu pandemi COVID-19 di dunia tiga tahun ke belakang.
WHO hingga kini belum menjawab secara pasti teori tersebut, tetapi Beijing berulang kali sudah menyangkal penilaian tersebut. Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menekankan bakal segera mengumumkan secara luas laporannya.
"Memahami asal-usul #Covid19 dan mengeksplorasi semua hipotesis tetap menjadi keharusan ilmiah, untuk membantu kita mencegah wabah di masa depan (dan) keharusan moral, demi jutaan orang yang meninggal dan mereka yang hidup dengan #LongCovid," Tedros Adhanom kata Ghebreyesus di Twitter pada Sabtu malam (11/3/2023).
Dia menulis untuk menandai tiga tahun sejak WHO pertama kali menggunakan kata pandemi untuk menggambarkan wabah global COVID-19.
Pada tahun 2021, tim yang dipimpin WHO menghabiskan waktu berminggu-minggu di dalam dan sekitar Wuhan, China, tempat saat kasus manusia pertama dilaporkan. Dikatakan, dalam laporan bersama, virus tersebut mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bos WHO Didesak Cari Tahu Kebocoran Lab Wuhan terkait Asal usul COVID"