Foto: Hana Nushratu/detikHealth |
Kualitas layanan rumah sakit di Indonesia menjadi salah fokus dari Kementerian Kesehatan. Dalam acara peresmian gedung Kanigara RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan pesan untuk rumah sakit di Indonesia, khususnya RSCM.
"Saya titip ke rumah sakit itu ada 3 hal. Yang nomor satu layanannya harus jadi yang terbaik. Kalau suatu saat ada menteri atau ada Presiden yang sakit kemudian nggak dirawat di RSCM berarti layanannya tidak baik," ucap Menkes dalam sambutannya, Jumat (3/3/2023).
Menkes menambahkan bahwa hal tersebut adalah cara termudah untuk melihat apakah pelayanan kesehatan di Indonesia baik atau tidak. Jika pejabat dan orang kaya melakukan pemeriksaan kesehatan di luar negeri, berarti ada yang salah dengan pelayanan rumah sakit di Indonesia.
"Kalau medical check up aja di Singapura ya berarti rumah sakit kita belum baik. Itu cara paling mudah untuk mengukurnya. Apakah orang-orang kaya mau dirawat di sini atau enggak," sambungnya.
Lebih lanjut, Menkes meminta untuk rumah sakit-rumah sakit bisa terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan fakultas kesehatan.
"Yang nomor dua saya titip pesan semua rumah sakit-rumah sakit vertikal karena dikasih uang sama Ibu Sri Mulyani untuk bisa memberikan pelayanan terbaik. Itu harus terus melakukan riset medis," jelasnya.
Dengan melakukan riset, Menkes berharap rumah sakit dapat membuat teknologi layanan kesehatan baru yang dapat memudahkan masyarakat. Dengan begitu, perawatan penyakit-penyakit serius bisa dilakukan di dalam negeri.
"Sehingga semua teknologi layanan yang terbaru ada di sini dan harus bekerja sama dengan fakultas kedokteran. Karena fakultas kedokteran itu yang paling banyak (gelar) PhD sudah dibayarin ibu Sri Mulyani untuk melakukan riset untuk bisa menemukan layanan terbaru," sambungnya.
Menkes juga meminta rumah sakit besar untuk bisa membagikan ilmunya ke rumah sakit-rumah sakit daerah lain. Menurutnya, pengetahuan kesehatan yang tidak dibagikan akan berdampak buruk pada pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
"Yang terakhir saya bilang kalau pintar sendiri nggak ada gunanya. Kalau Anda menyimpan pengetahuan dan skill di dalam rumah sakit Anda sendiri, menurut saya itu adalah hal yang sangat buruk," ucapnya.
"Sangat penting Anda harus mendistribusikan dokter-dokternya keluar, ilmunya keluar, pendidikannya keluar. Sehingga tekanan tidak semuanya ke RSCM tapi bisa dilakukan semua provinsi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dear RS, Catat! Ini 3 Pesan Menkes agar Pasien RI Tak Kabur ke Luar Negeri"