Hagia Sophia

04 March 2023

Serangga Purba Ini Ditemukan di Supermarket

Polystoechotes punctata. Foto: Michael Skvarla / Penn State University

Seekor serangga raksasa ditemukan dengan cara yang sangat unik. Bukan melalui penggalian arkeologi atau ekspedisi penjelajahan di alam, serangga purba ini ditemukan di supermarket. Kok, bisa?

Michael Skvarla, direktur Laboratorium Identifikasi Serangga di Penn State University, menemukan serangga tersebut saat akan berbelanja ke supermarket Walmart di tahun 2012. Pengalaman itu sangat berkesan sehingga ia masih mengingatnya dengan sangat jelas.

"Saya sedang berjalan ke Walmart untuk membeli susu dan saya melihat serangga besar ini di sisi gedung, saya pikir itu terlihat menarik, jadi saya menaruhnya di tangan saya dan kembali berbelanja," kata Skvarla dalam wawancara dengan CBS News.

"Setelah sampai di rumah, saya memajang serangga tersebut, dan melupakannya selama hampir satu dekade," sambungnya.

Awalnya, Skvarla mengira serangga yang ia ambil di Walmart adalah sejenis undur-undur. Departemen Konservasi Missouri menyebut serangga ini tampak seperti damselflies dengan tubuh memanjang, empat sayap berurat, berbintik cokelat dan hitam, serta memiliki antena melengkung di sepanjang kepala dan dada.

Kemudian, pada musim gugur tahun 2020, saat ia mengajar mata kuliah online tentang keanekaragaman hayati dan evolusi serangga, Skvarla menunjukkan serangga tersebut kepada mahasiswanya dan tiba-tiba menyadari bahwa serangga itu tidak seperti yang ia kira. Dia dan mahasiswanya kemudian mencari tahu tentang spesies apa serangga tersebut.

"Kami menyaksikan apa yang dilihat Dr. Skvarla di bawah mikroskopnya dan dia berbicara tentang fitur-fiturnya, kemudian tiba-tiba berhenti," kata salah satu mahasiswanya yang bernama Codey Mathis.

"Kami semua menyadari bahwa serangga itu tidak seperti yang dilabelkan dan sebenarnya serangga tersebut adalah seekor lacewing raksasa yang sangat langka," jelas mahasiswa tersebut.

Spesies Punah

Serangga ini ternyata Polystoechotes punctata atau sering disebut lacewing raksasa atau serangga sayap renda raksasa. Indikator yang jelas dari identifikasi spesies ini adalah lebar sayap serangga tersebut. Ukurannya sekitar 5 cm, rentang yang menurut tim peneliti memperjelas bahwa serangga tersebut bukanlah undur-undur seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Skvarla kemudian bekerja dengan sebuah tim untuk melakukan analisis molekuler pada serangga tersebut. Pada bulan November, penelitiannya tentang spesimen tersebut diterbitkan dalam Prosiding Entomological Society of Washington.

Lacewing raksasa pernah ditemukan di seluruh benua, tetapi pada tahun 1950-an, serangga ini punah di bagian timur Amerika Utara. Penyebab kepunahan mereka masih misterius. Beberapa teori mengatakan, mereka mungkin punah karena meningkatnya polusi cahaya, predator baru, bahkan kemungkinan ada cacing tanah baru yang masuk ke dalam lingkungan yang mengubah komposisi tanah.

"Fakta bahwa lacewing raksasa terlihat di daerah perkotaan Fayetteville, Arkansas dapat mengungkapkan cerita yang lebih besar tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan yang berubah," jelas Skvarla seperti dikutip dari Eurekalert.

Para peneliti menganalisis catatan koleksi ekstensif dari lacewings raksasa, termasuk kepemilikan museum dan pengajuan ilmu komunitas, dan menempatkannya ke dalam satu peta untuk menentukan distribusinya.

Rekor tersebut mencakup rentang geografis yang sangat luas, dari Alaska hingga Panama, dan mencakup banyak ekoregion di Amerika Utara bagian timur dan barat. Peta itu mengungkapkan spesimen Arkansas adalah yang pertama terlihat di Amerika Utara bagian timur dalam lebih dari 50 tahun.

Masih ada misteri lainnya tentang bagaimana serangga itu bisa ada di dinding Walmart. Fakta bahwa serangga ditemukan di sisi bangunan yang cukup terang pada malam hari menunjukkan bahwa hewan itu mungkin tertarik pada cahaya dan mungkin telah terbang setidaknya beberapa ratus meter dari tempat asalnya.

"Bisa jadi 100 tahun sejak itu bahkan di daerah ini, dan sudah bertahun-tahun sejak itu terlihat di dekatnya," duga Skvarla.

Para peneliti mencatat bahwa mereka menduga spesimen baru tersebut mewakili populasi serangga sayap renda raksasa timur yang langka dan bertahan hidup, yang menghindari deteksi dan kepunahan.

"Penemuan tidak selalu memiliki pemahaman yang sama pada orang-orang seperti yang mungkin terjadi 100 tahun yang lalu. Tapi temuan seperti ini benar-benar menyoroti bahwa bahkan dalam situasi seperti ini, masih ada banyak sekali penemuan tentang serangga," kata Skvarla.
























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Unik, Serangga Purba Ditemukan di Supermarket"