Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal) |
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan laporan Database Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) soal deteksi kasus varian Arcturus di Indonesia. Bahkan, saat ini ada dua kasus Omicron XBB.1.16 atau Arcturus yang ditemukan.
"Iya betul, ada dua kasus. Sampelnya ditemukan positif Maret minggu keempat," beber dr Nadia saat dihubungi detikcom Kamis (13/4/2023).
dr Nadia memastikan kedua pasien tersebut bergejala ringan dan tengah menjalani isolasi. Ia belum bisa memastikan status vaksinasi pasien Arcturus di Indonesia lantaran masih dalam tahapan penelusuran epidemiologi.
"Bergejala ringan. Satunya perempuan usia 33 tahun dan laki-laki 54 tahun," sambung dia.
Pasien laki-laki mengeluhkan gejala batuk, pilek, hingga nyeri otot. Sementara gejala pada pasien perempuan masih ditelusuri lebih lanjut.
dr Nadia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan imunitas melawan COVID-19 di tengah munculnya varian baru dengan vaksinasi booster. Publik juga diminta untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan saat mobilitas sudah kembali meningkat.
Kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga hari terakhir tercatat kembali meningkat nyaris menembus seribu kasus. Konsisten di angka 900-an kasus, kasus baru kematian kembali berada di atas 10 jiwa. Per hari ini Kamis (13/4) bertambah 14 jiwa.
Provinsi yang paling banyak menyumbang kasus COVID-19 masih ditempati DKI Jakarta dengan 441 kasus, Jawa Barat 173 kasus, Jawa Timur 120 kasus.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 Varian Arcturus Masuk RI! 2 Pasien di DKI, Begini Keluhan Gejalanya"