Hagia Sophia

14 April 2023

Kasus COVID-19 Kembali Meningkat di Indonesia, Varian Arcturus-kah Penyebabnya?

Foto: Agung Pambudhy

Sejumlah negara termasuk Indonesia kembali melaporkan peningkatan kasus COVID-19. Dua hari terakhir, kasus COVID-19 di RI bahkan nyaris menyentuh seribu pasien. Sementara di India, subvarian Omicron XBB 1.16 atau disebut Arcturus disebut sebagai biang kerok lonjakan kasus COVID-19 kali ini.

Dikutip dari Daily Express, sebuah studi oleh para ilmuwan di Universitas Tokyo menemukan bahwa varian Arcturus 1,2 kali lebih menular daripada strain Kraken yang sebelumnya juga menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka memperingatkan, subvarian Arcturus akan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dekat.

Terlepas dari seberapa menularnya varian Corona tersebut, para ilmuwan percaya Arcturus tidak akan terlalu mematikan. Gejala yang ditimbulkan juga akan lebih menyerupai flu dibandingkan dengan varian sebelumnya lainnya.

Gejala Arcturus diyakini sama dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya. Gejala tersebut berupa demam, batuk, pilek, pilek, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare.

Lebih lanjut, WHO kini tengah memantau subvarian Omicron tersebut. Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, menyebut varian tersebut sudah menyebar selama beberapa bulan dengan kemampuan penularan lebih tinggi. Namun, pihaknya tidak menemukan kenaikan tingkat keparahan gejala pada pasien COVID-19 dengan infeksi Arcturus.

"Ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas," ungkap Kerkhove.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Varian Arcturus, Disebut-sebut Jadi Biang Kerok COVID-19 RI Naik Lagi"