Ilustrasi mengantuk saat mudik. (Foto: Thinkstock) |
Tahun ini, merupakan tahun pertama masyarakat RI melakukan mudik pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut. Akibatnya, jumlah pemudik diperkirakan bakal melonjak hingga 123,8 juta orang.
Bukan hanya COVID-19, meningkatnya angka pemudik kemungkinan juga memicu kenaikan kasus kecelakaan. Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar seluruh masyarakat agar menjaga kesehatan sebelum berangkat ke kampung halaman.
"Sebenarnya kalau mudik itu kita lebih melihat misalnya kecelakaan atau kondisi kesehatan tidak fit," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi ditemui detikcom, Kamis (30/3/2023).
Tahun ini juga, sebagian pemudik juga membawa anak-anak mereka. Jika kondisi tubuh anak tidak fit, dr Nadia mengimbau agar orang tua tidak memaksakan anak untuk berangkat mudik.
Imbauan lain yang disampaikan yaitu beristirahat di rest area terdekat apabila mengantuk saat mengemudi. dr Nadia tidak menyarankan agar pengemudi tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti minuman penambah tenaga.
"Kita kalo misalkan nyupir kalo ngantuk jangan dipaksain yah, istirahat atau dulu kalo mau mudik jangan memaksakan minum-minuman seperti penambah energi yah. Minuman-minuman seperti itu berbahaya yah artinya sesuaikan dengan kondisi kita," tuturnya.
Terakhir, Kemenkes juga mengimbau agar pemudik melakukan skrining kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jaga kesehatan dan selalu kita minta misalnya kalo mau mudik nggak ada ruginya bisa cek ke puskesmas dulu lakukan check up dulu," kata dr Nadia.
"Akan banyak juga tiba-tiba nyupir karena dia tidak tau kalau kena darah tinggi lalu kena stroke," bebernya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jelang Mudik, Ini Wanti-wanti Kemenkes Soal Ngantuk Saat Mengemudi"