Hagia Sophia

05 April 2023

Ini Kondisi David Saat Ini, Seperti Meninggal Tapi Bernapas

David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy. (Foto: Twitter @seeksixsuck)

Ayah Cristalino David Ozora, Jonathan Latumahina, mengungkapkan kondisi sang anak pasca dianiaya Mario Dandy Satriyo. Ia mengungkapkan kondisi David seperti meninggal, tapi masih bernapas akibat cedera otak traumatik yang berdampak pada terputusnya saraf.

Ia mengatakan pihak rumah sakit menilai tingkat kesadaran David dengan glasgow coma scale (GDS). Dari skala ini, ada tiga parameter yang diukur yakni respons penglihatan, pendengaran, dan gerak. Pada orang sadar nilai GDS adalah 15, sedangkan David saat itu hanya 3.

"Arti lebih gampangnya lagi seperti orang meninggal tapi masih bernapas, karena ketika disenter matanya tidak ada respons sama sekali," jelas Jonathan yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (5/4/2023).

Akibat penganiayaan itu, David mengalami cedera otak parah yakni diffuse axonal injury (DAI) stage 2. Jonathan menyebut, kondisi ini bisa menimbulkan efek jangka panjang hingga kecacatan permanen.

"Dalam kepala ini ada otak yang penuh dengan akson (serabut syaraf) yang jumlahnya jutaan seperti kabel. Tugas akson adalah untuk komunikasi antar syaraf," ujar Jonathan dalam akun Twitter-nya @seeksixsuck, Kamis (30/3).

"Ketika otak mengalami trauma berat, maka otak terjadi pergeseran ekstrim yang menyebabkan serabut2 syaraf ini pecah. David alami ini dan koma. Efek dari DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen," lanjut cuitan tersebut.

Sejauh ini, kondisi David sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia sudah bisa buang air dengan sadar, minum, dan menelan.

David juga menjalani berbagai terapi untuk mengobati kondisinya. Namun, kesadaran kualitatifnya masih belum sebaik kesadaran kuantitatifnya.

"Komunikasinya juga masih satu arah, kita harus menebak-nebak. Asesmen dokter menyampaikan, butuh 6 bulan sampai 1 tahun," kata Jonathan.

"Jadi memang benar, dia memang tidak bisa sekolah lagi sampai batas waktu yang kita belum tahu," sambungnya

Sejauh ini, terapi yang dijalani David sangat ketat, sehingga ia masih harus dirawat di ruang ICU. Belum lagi, David sempat demam hingga 38,4 derajat celsius pada Jumat (31/3), yang membuat terapi stem cell untuk pengobatannya ditunda.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ayah Ungkap Kondisi David Pasca Penganiayaan: Seperti Meninggal Tapi Bernapas"