istimewa |
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa peningkatan kasus HIV dilaporkan pada kelompok ibu rumah tangga (IRT). Terjadi penambahan 5.100 kasus baru HIV baru, lantaran tertular dari pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko.
"Sebesar 33 persen data dari ibu rumah tangga ini positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko. Dan setiap tahunnya terdapat penambahan kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga sebesar 5.100," ungkap Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Senin (8/5/2023).
Terkait dengan hal tersebut, dokter spesialis andrologi dan seksologi Dr dr Silvia Werdhy Lestari, M.Biomed, Sp.And mengatakan perilaku suka gonta-ganti pasangan yang dilakukan suami bisa menyebabkan masalah kesehatan reproduksi. Selain HIV, perilaku seks berisiko ini dapat menyebabkan infeksi pada organ reproduksi.
"Bisa menyebabkan naiknya infeksi dan juga bisa membuat salurannya infeksi namanya tadi itu epididimitis dan vas deferense-nya juga infeksi," ucap dr Silvia ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis yang berfungsi untuk menyambungkan testis dan vas deferense, yaitu saluran pembbawa sperma ke penis.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan jumlah sperma menurun dan mempengaruhi kesuburan pria, pasangan akan lebih sulit untuk mendapatkan anak.
"Spermanya bisa turun jumlahnya atau tetap keluar, tapi geraknya kurang atau DNA-nya yang rusak karena infeksi," sambungnya.
Jika salah satu dari pasangan sudah positif HIV, pasien memerlukan proses bayi tabung atau inseminasi jika tetap ingin memiliki anak.
"Pasien HIV jelas ya dia pasti akan tertekan dengan pengobatan HIV-nya dan pasti kalau nggak harus in vitro fertilization (IVF), ya inseminasi untuk punya anak, nggak bisa alami," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5.100 Ibu Rumah Tangga Positif HIV gegara Suami 'Jajan', Seserius Ini Bahaya Seks Berisiko"