Tips hidup bahagia dari nenek usia 102 tahun. (Foto ilustrasi: Getty Images/FG Trade) |
Tahun ini, Joyce Jackman genap berusia 102 tahun. Kepada para perawat di panti jompo Essex, nenek asal Inggris ini mengungkapkan bahwa seks dan hidup bahagia adalah kunci di balik umur panjangnya.
Dikutip dari New York Post, "seks dan sherry (sejenis anggur) yang baik" adalah rahasia kebahagiaan jangka panjang bagi Joyce. Ia mengaku bahwa kombinasi keduanya membantunya hidup lebih dari satu abad.
"Saya mengalami hari yang menyenangkan," katanya kepada South West News Service. Tepat pada 9 Mei lalu, ia merayakan ulang tahunnya bersama keluarga mantan koki Angkatan Udara Kerajaan (RAF).
"Aku tidak percaya aku 102. Pasti semua cokelat yang kumakan itu membantu!" ujar Joyce sembari menambahkan, ia tidak ingin hari membahagiakan itu berakhir.
Di masa mudanya, Joyce bekerja di toko permen, kemudian bergabung menjadi juru masa di RAF selama Perang Dunia II.
Ia menikah dengan Terence Jackman, teman masa kecilnya pada 1945 setelah perang usai. Pasangan itu melanjutkan hidup bahagia bersama.
Joyce tidak memiliki anak kandung bersama Terence. Ia melimpahkan kasih sayangnya kepada anak-anak di lingkungan sekitarnya, membuat kue bersama sang ibu, dan pergi ke luar dengan teman-teman.
Sebagai pecinta makanan manis, selama tinggal di panti jompo Thorrington, Essex, ia kerap mengonsumsi produk cokelat. Sehari-hari, Joyce menghabiskan waktu dengan membaca koran dan mengerjakan teka-teki silang.
"Joyce adalah penghuni yang sangat dicintai di rumah itu. Dia selalu membuat kami tertawa dengan selera humor dan pandangan hidupnya yang luar biasa," kata manajer panti Joanne Rix.
Benarkah Bahagia Bisa Bikin Panjang Umur?
Dikutip dari CNN, studi pada 2011 hidup bahagia bukan hanya meningkatkan kualitas, tetap juga kuantitas hidup alias umur.
Selain rasa bahagia, peneliti mempertimbangkan faktor-faktor seperti masalah kesehatan kronis, depresi, dan keamanan finansial. Ditemukan bahwa orang yang lebih tua memiliki 35 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal jika mereka merasa bahagia, bersemangat, dan puas setiap harinya.
"Kami berharap bahwa kami mungkin melihat hubungan antara betapa bahagianya orang-orang sepanjang hari dan kematian mereka di masa depan, tetapi kami dikejutkan oleh seberapa kuat efeknya," kata Andrew Steptoe, PhD, penulis utama studi tersebut dan seorang profesor psikologi di University College London di Inggris.
Peneliti menemukan bahwa orang yang paling bahagia dan sedang bahagia masing-masing 35 persen dan 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal daripada mereka yang hidupnya kurang bahagia.
Penelitian juga menemukan tidak adanya kebahagiaan mungkin menjadi ukuran kesehatan yang lebih penting pada orang tua daripada adanya emosi negatif.
Emosi positif dapat berkontribusi pada kesehatan fisik yang lebih baik dalam beberapa cara. Daerah otak yang terlibat dalam kebahagiaan juga terlibat dalam fungsi pembuluh darah dan peradangan. Kadar hormon stres kortisol cenderung naik dan turun dengan emosi.
Peneliti mengatakan studi tidak membuktikan bahwa kebahagiaan secara langsung memengaruhi umur, tetapi penemuan tersebut menyiratkan bahwa dokter dan perawat harus memperhatikan kesejahteraan emosional pasien yang lebih tua.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Curhat Nenek Umur 102 Tahun Hidup Bahagia: Kuncinya Seks Bikin Happy!"