Seorang pria mendadak tidak bisa jalan setelah minum obat kolestrol. (Foto ilustrasi: iStock) |
Seorang pria tidak bisa berjalan setelah mengonsumsi statin, obat penurun kolesterol. Dikutip dari The Sun, pria bernama Mark Freeman (47) itu mulai mengonsumsi statin sejak 4 tahun lalu. Ia tidak mengalami masalah dalam kurun waktu tersebut sampai kesulitan bangun dari tempat tidur pada pagi hari.
Mark mengalami pertama kali mengalami demam dan nyeri otot di malam hari pada April 2020. Kondisi itu terus terjadi selama 9 bulan. Ia mulai kehilangan kemampuan untuk berjalan. Ia harus berhenti dari pekerjaannya dan sekarang menggunakan kursi roda.
Dokter mendiagnosis dirinya mengidap miopati nekrotikans, yaitu penyakit autoimun langka yang menyebabkan peradangan kronis pada otot. Dokter berharap gejalanya dapat ditangani dengan pertukaran plasma (pergantian cairan dalam darah). Namun, kondisi Mark saat ini tidak cukup sehat untuk melakukan prosedur tersebut.
"Saya menjadi sengsara dan sangat kesal karena tidak bisa berdiri atau berjalan. Saya kesulitan bergerak dengan kursi roda, mengikuti jadwal orang lain dan membutuhkan pengasuh untuk pergi ke toilet," kata pria asal London itu.
"Ada banyak informasi yang menunjukkan bahwa statin aman dan nyeri otot saat menggunakan statin tidak disebabkan oleh statin. Cerita saya adalah kebalikannya dan merupakan bukti bahwa itu bisa terjadi," tambahnya.
Dokternya menjalankan beberapa tes dan menemukan Mark memiliki kreatin kinase (CK) tingkat tinggi, yakni enzim yang dilepaskan oleh otot ke dalam darah saat otot rusak. Tingkat normal CK untuk pria adalah 40-320 unit per liter, tetapi Mark memiliki 12 ribu unit per liter.
Dia dilarikan ke rumah sakit Ealing dan disuruh berhenti minum obat statin, serta menjalani scan MRI. Hasil biopsi mengonfirmasi bahwa Mark memiliki antibodi HMGCR, memastikan diagnosisnya sebagai miopati nekrotikans.
Mark dipindahkan ke Rumah Sakit Charing Cross selama 7 minggu dan memakai obat imunosupresif sebelum dikirim ke unit rehabilitasi otot di rumah sakit lain. Namun, penyakitnya yang masih berkembang membuat Mark harus menunggu sampai kondisinya terkendali. Sekarang ia sedang menunggu pertukaran plasma kedua untuk meringankan gejalanya.
"Saya telah minum obat statin selama empat tahun untuk membantu mengendalikan kolesterol dan tidak memiliki masalah apapun. Tiba-tiba, tubuh saya mengembangkan reaksi terhadap statin dan menyebabkan sistem kekebalan saya menyerang ototnya sendiri," ungkapnya.
"Myositis secara umum tidak jarang. Ini adalah penyakit otot yang tertekan kekebalan tubuh. Tapi saya mendapatkan varian penyakit nekrotikans yang berarti membunuh jaringan otot, tidak hanya menyebabkan rasa sakit," jelas Mark.
Kondisi Mark Diakui Peneliti
Salah satu penelitian medis mengatakan statin dapat memicu penyakit atau peradangan otot nekrotikan. Kondisi ini mungkin berlanjut meski seseorang berhenti mengonsumsi statin.
"Ini adalah efek samping statin yang langka yang menantang untuk didiagnosis dan diobati," tulis penelitian tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria Ini Tak Bisa Jalan usai Minum Obat Kolesterol, Berakhir Pakai Kursi Roda"