Institut Virologi Wuhan (WIV). Foto: AFP via Getty Images/HECTOR RETAMAL |
Hingga kini, asal-usul COVID-19 bak masih menjadi misteri. Namun baru-baru ini, sebuah penyelidikan mengungkapkan tiga ilmuwan di laboratorium Wuhan sempat jatuh sakit. Ketiga ilmuwan tersebut diduga adalah Ben Hu, Ping Yu, dan Yan Zhu, yang bekerja secara genetik mengubah virus Corona.
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah pejabat pemerintah AS dalam wawancara bersama outlet berita independen Public and Racket, yang tengah melakukan penyelidikan panjang.
Disebutkan, ketiga pasien pertama tersebut adalah anggota laboratorium Wuhan yang diduga telah membocorkan virus pandemi dan terlibat dalam penelitian di Institut Virologi Wuhan (WIV) tentang virus corona mirip SARS. Penelitian tersebut mengerjakan pengubahan virus hewan di laboratorium untuk membuatnya lebih menular.
Ahli biologi molekuler di Broad Institute of MIT dan Harvard, Alina Chan, menyebut Ben Hu adalah penerus Shi Zhengli, yakni wanita yang dijluki sebagai 'wanita kelelawar China' lantaran memimpin penelitian di WIV. Pada 2019, Ben Hu dan Ping Yu ikut menulis makalah ilmiah bersama Dr Shit tentang 'Struktur geografis virus Corona terkait SARS kelelawar'.
"Dia adalah murid bintangnya. Dia telah membuat virus mirip SARS chimeric dan mengujinya pada tikus manusia. Jika saya harus menebak siapa yang akan melakukan penelitian virus yang berisiko ini dan yang paling berisiko terinfeksi secara tidak sengaja, itu adalah dia," ungkap Chan dikutip dari Daily Mail UK, Kamis (15/6/2023).
Sebelumnya, Dr Shi sempat mengkhawatirkan kemungkinan virus Corona muncul dari eksperimen yang dilakukan di laboratorium Wuhan. Seorang rekannya, Profesor Wang Linfa, menyebut para ilmuwan menghabiskan waktu bermalam tanpa tidur demi menyisir sampe virus beku di WIV. Mereka sempat takut, virus yang ditemukan di laboratorium tersebut cocok dengan virus Corona yang merebak di dunia.
Pada Mei 2021, The Wall Street Journal sempat melaporkan ada tiga peneliti dari WIV China yang mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019, beberapa bulan sebelum China mengungkapkan pandemi COVID-19. Surat kabar itu menyebut, laporan intelijen AS yang sebelumnya dirahasiakan mengunkapkan perincian baru tentang jumlah peneliti yang sakit beserta waktu kunjungannya ke rumah sakit.
David Asher, mantan pejabat AS yang memimpin satuan tugas Departemen Luar Negeri tentang asal-usul virus untuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, sempat mengaku ragu perihal peneliti laboratorium Wuhan yang disebut sakit karena flu biasa.
"Saya sangat ragu bahwa tiga orang dalam keadaan yang sangat terlindungi di laboratorium tingkat tiga yang bekerja pada virus Corona semuanya sakit karena influenza," ungkapnya dalam seminar Institut Hudson pada Maret 2021.
"(Penyakit tersebut) menempatkan mereka di rumah sakit atau dalam kondisi parah semua dalam minggu yang sama," beber David Asher lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kabar Baru! 3 Orang Pertama yang Kena COVID-19 Disebut Bekerja di Lab Wuhan"