Ilustrasi selilitan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/frantic00) |
Hari Idul Adha menjadi salah satu momen yang ditunggu. Selain merupakan salah satu hari besar bagi umat muslim, Idul Adha menjadi momen untuk menikmati berbagai hidangan daging yang menggugah selera.
Bagi kamu yang doyan menyantap daging saat Idul Adha, tentunya pernah mengalami yang namanya selilitan. Bahkan, kondisi ini menjadi problem yang dihadapi ratusan juta masyarakat Indonesia. Tapi apa sih bahasa Indonesianya selilitan itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selilit berarti sisa makanan (daging dsb) yang menyelip di sela-sela gigi. Praktisi kesehatan gigi drg Silvia Desiree, SpKGA, mengatakan dalam dunia medis selilitan juga dikenal dengan istilah food impaction atau impaksi makanan.
"Iya, (selilitan) sama dengan food impaksi," ujarnya saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/6/2023).
drg Silvia menjelaskan selilitan atau impaksi makanan terjadi karena struktur dan hubungan antar gigi yang tidak rapat. Hal ini membuat makanan yang dikunyah rentan nyangkut di sela-sela gigi.
"Jadi sebetulnya antara gigi itu hubungannya harus kontak titik, bukan kontak bidang. Seperti dua bola yang ditempel, itu dua bola kalau didempetin kan hanya lingkaran sama lingkaran ketemu gitu. Jadi kalau hubungan antar giginya kontak bidang, udah pasti gampang selilitan," paparnya.
Selilitan sendiri secara langsung tidak membahayakan. Namun jika dibiarkan terlalu lama, sisa makanan yang nyangkut bisa memicu gangguan kesehatan. Sebab, virus dan bakteri yang ada di mulut akan 'memakan' selilitan dan melakukan metabolisme. Hasil metabolisme inilah yang nantinya dapat menimbulkan gangguan pada jaringan dalam mulut.
"Hasil metabolisme itulah yang ngerusak gusi, bikin gusi berdarah, mulut bau. Kalau ke gusi, dia jadi infeksi, jadi berdarah dan bau. Kalau ke gigi, jadi karies, jadi lubang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Problem Sejuta Umat Saat Idul Adha, Apa Bahasa Indonesianya Selilitan?"