Hagia Sophia

01 July 2023

BMKG: Kabupaten Bantul Semalam Diguncang Gempa M 6

Ilustrasi gempa Bantul pada Jumat (30/6/2023) malam. Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9


Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6 terjadi di perairan barat daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB. Gempa dirasakan warga di hampir seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Berikut rangkumannya.

Gempa M 6 Pukul 19.57 WIB

Gempa terjadi pada pukul 19.57 WIB. Epicenter gempa berada pada koordinat 8,63 derajat Lintang Selatan, 110,08 derajat Bujur Timur. 102 kilometer barat daya Bantul. Kedalaman 67 kilometer.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Jumat (30/6/2023) dilansir detikNews.

Pemicu Gempa

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.

Dampak Gempa

Dirasakan Warga DIY-Jateng
Gempa Bantul dirasakan oleh warga di hampir seluruh wilayah di DIY dan Jateng.

Bangunan Rusak
Dilaporkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat gempa Bantul. Di antaranya di Bantul, Sleman, dan Gunungkidul (DIY), serta di sejumlah wilayah di Jateng yakni Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, Wonogiri, Klaten.

Bangunan yang rusak di antaranya sekolah di Wonogiri dan Sleman, taman budaya dan pasar di Gunungkidul, kandang ayam di Klaten, dan rumah penduduk tersebar di sejumlah wilayah.

Satu Warga Meninggal Dunia
Satu warga Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antonio Hutagaol menjelaskan, ada satu warga Pedukuhan Wonodoro, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, yang meninggal dunia. Namun, warga tersebut bukan meninggal karena tertimpa reruntuhan material bangunan.

"Ada satu warga Mulyodadi atas nama Sudirah 67 tahun meninggal dunia karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa," katanya kepada detikJateng, Jumat (30/6) malam.

Selain satu orang meninggal karena kaget, Antonio mengungkapkan ada satu warga Srandakan yang mengalami luka-luka akibat tertimpa lepan. Untuk diketahui, lepan merupakan alat pertukangan untuk proses plester dinding atau tembok.

"Update hingga pukul 22.40 WIB, ada satu warga (Kalurahan) Trimurti, Srandakan, Bantul yang kejatuhan lepan di kepala inisial AD (80). Korban sudah dibawa ke rumah sakit UII dan lanjut rawat jalan," ucapnya.

"Jadi yang meninggal dunia karena kaget satu orang dan luka ringan satu orang," lanjut Antonio.

Perjalanan KA Sempat Disetop
Perjalanan kereta api (KA) di Daop 6 Jogja, Daop 5 Purwokerto, dan Daop 4 Semarang sempat dihentikan gegara gempa Bantul. Rinciannya, Daop 6 Jogja ada 12 perjalanan KA.

"Ada 12 perjalanan KA yang dihentikan, baik di stasiun maupun di petak jalan (lintas)," ujar Manajer Humas KAI Daop 6 Jogja, Franoto saat dihubungi wartawan, Jumat (30/6) malam.

Menurutnya, hal itu untuk proses pemeriksaan prasarana KAI. Setelah diperiksa, perjalanan kembali berlangsung normal.

"(Pemeriksaan) Jalan rel, jembatan, fasilitas operasi listrik aliran atas (untuk KRL)," jelas Franoto.

"Alhamdulillah, selesai pemeriksaan oleh jajaran Prasarana Daop 6 Yogyakarta dan pukul 20.40 dinyatakan aman dan kereta api bisa berjalan normal kembali," lanjutnya.

KA yang sempat dihentikan perjalanannya imbas gempa Bantul yakni KA 240 Pasundan, KA 237 Kahuripan, KA 118 Wijaya Kusuma, KA 234 Matarmaja, KA 578 Bandara YIA, KA 217 Jayakarta, KA 87 Senja Utama Solo, KA 124 Bangunkarta, KA 93 Lodaya, KA 690F KRL commuter Line, KA 55 Gajayana, KA 97 Sancaka.

Sementara di Daop 5 Purwokerto ada 10 perjalanan KA yang terdampak.

"KA Bima berhenti di Stasiun Prupuk, KA barang berhenti di petak Slawi-Prupuk, KA Serayu berhenti di petak Notog-Purwokerto, Baturraden Ekspres jalan petak Notog-Purwokerto, KA Gaya Baru petak Karangsari-Patuguran, KA Senja Utama Yogyakarta di Stasiun Purwokerto," kata Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro melalui keterangan tertulis, Jumat (30/6).

Selain itu ada pula yang berhenti luar biasa di petak antara Stasiun Kroya dengan Kutoarjo.

"KA Sawunggalih berhenti di Stasiun Sumpiuh, KA barang di petak Gombong-Ijo, KA Kutojaya Utara di Stasiun Kebumen dan KA Kertanegara di Stasiun Kutoarjo," terangnya.

Menurutnya, pemberhentian luar biasa tersebut merupakan SOP yang diterapkan PT KAI jika terjadi gempa yang cukup besar. Hal ini untuk memastikan jalur yang dilewati aman.

"Perintah KA harus berhenti 20.05 WIB dan jalan kembali 20.33 WIB. Pemeriksaan dilakukan di seluruh lintas Daop 5 Purwokerto," pungkasnya.

Di Daop 4 Semarang yang sempat dihentikan sementara ada 11 KA.

"Guna antisipasi dan memastikan perjalanan kereta api aman dengan adanya gempa di daerah Bantul Yogyakarta. Jam 20.12 WIB seluruh KA di wilayah pengendalian Daop 4 Semarang diinstruksikan berhenti luar biasa," kata Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko lewat pesan singkat, Jumat (30/6) malam.

Koordinasi dilakukan dengan Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) untuk pengaturan perjalanan KA di lintas wilayah Daop 4 Semarang.

"Jam 20.12 WIB seluruh KA di wilayah pengendalian Daop 4 Semarang diinstruksikan berhenti luar biasa guna mengantisipasi adanya gangguan rintang jalan akibat atau dampak gempa. Jam 20.13 WIB, ASP melaporkan sudah tidak terasa gempa. Jam 20.25 WIB unit jalan rel dan jembatan menyatakan aman, KA dapat melanjutkan perjalanan," jelas Ixfan.

Kereta api yang sempat mengalami gangguan perjalanan atau berhenti sementara yakni, KA 58 (Brawijaya) andil (mengalami keterlambatan) 5 menit, KA 165 (Kamandaka) 5 menit, KA 107 (Jayabaya) 4 menit, KA 199f (Kaligung) 4 menit, KA 129 (Gumarang) 9 menit, KA 12 (Argo Sindoro) 10 menit, KA 2522 (Limaspriuk Cargo) 5 menit, KA 228 (Blora Jaya) 5 menit, KA 2520 andil 10 menit, KA 112 (Brantas) 9 menit, KA 125 (Harina) 3 menit.

Tak Pengaruhi Aktivitas Merapi

Gempa Bantul tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi. BPPTKG mengatakan gempa terasa di pos pengamatan Gunung Merapi.

"Gempa terasa di pos pengamatan Gunung Merapi," kata BPPTKG dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6) malam.

BPPTKG menyampaikan, peristiwa gempa Bantul itu untuk sementara tidak mempengaruhi aktivitas Merapi. Hingga saat ini status aktivitas Merapi masih ditetapkan dalam level Siaga.

"Sampai saat ini kejadian tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Merapi," tegas BPPTKG.

























Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Malam-malam Gempa Bantul Gegerkan DIY-Jateng"