Ketua PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth) |
Fenomena bullying atau perundungan yang terjadi di dunia pendidikan kedokteran beberapa waktu terakhir menjadi pembicaraan hangat. Praktik perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan kedokteran ini telah terjadi selama puluhan tahun.
Banyak muncul pengakuan dari junior-junior yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari senior. Mulai dari dipaksa untuk menjadi 'asisten pribadi senior' hingga harus mengeluarkan banyak uang untuk kepentingan pribadi senior.
Berkaitan dengan banyaknya kasus bullying di dunia kedokteran, Ketua Umum PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dr Moh Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa praktik bullying yang terjadi bukanlah sebuah tradisi.
"Masalah bullying itu bukanlah problem tradisi. Kalau kita bicara tradisi, tidak ada di sumpah dokter, tidak ada di dalam kode etik kedokteran yang membenarkan bullying. Dan ini kami perlu tegaskan," ucap dr Adib dalam konferensi pers, Sabtu (22/7/2023).
Lebih lanjut, dr Adib menekankan bahwa pihaknya akan menindak tegas oknum pelaku bullying yang dapat memberikan kerugian mental, fisik, dan materil pada junior.
"Jika ada hal-hal yang berkaitan dengan bullying, yang kita tindak adalah oknum-oknumnya," katanya.
"Oknum-oknum inilah yang kami perlu tegaskan tidak ada proses kami untuk melindungi karena kalau sudah berkaitan pelanggaran etik, permasalahan kriminal, kami akan tegas menindak apabila ada oknum-oknum yang melakukan," sambungnya lagi.
Jika menemukan atau mengalami masalah bullying, dr Adib mengatakan bahwa pihak IDI siap menerima laporan dan akan menindaklanjuti kasusnya. Terlebih apabila kasus benar-benar melanggar etik dan berpotensi kriminal.
"Kami akan menindaklanjuti dengan tegas apabila ada informasi dari rekan sejawat kami terkait bullying. Saya rasa itu benar-benar bisa melanggar etik dan berpotensi pidana umum karena kriminal," tambahnya.
Adapun lebih lanjut, dr Adib juga memastikan keamanan korban yang mau melapor terkait kasus bullying ke pihak IDI.
"Kami akan melindungi jika ada korban yang melapor untuk tetap bisa melanjutkan studi tanpa ada ancaman-ancaman terjadi kepada korban tersebut jika ada yang melaporkan pada kami. Ini jadi perhatian kami," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "IDI Angkat Bicara soal Fenomena Bullying di Lingkungan Pendidikan Kedokteran"