Marak kasus bullying calon dokter spesialis. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis) |
Fenomena bullying kerap terjadi di lingkungan kedokteran terutama di kalangan calon dokter spesialis. Dokter yang menempuh pendidikan untuk menyandang gelar spesialis kerap dimintai hal aneh dari seniornya.
Putri (bukan nama sebenarnya) juga menjadi salah satu korban bullying di masa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Calon dokter spesialis yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri di Indonesia itu mengatakan dia dan rekannya kerap diperas dosen dan konsulen.
"Setelah keterima (PPDS), dipanggil, nih. Satu kelompok yang diterima, itu dimintai uang, (jumlahnya) tergantung dari rapat dosennya. Uangnya entah satu orang Rp 50 juta atau Rp 75 juta," ujar Putri kepada CNBC Indonesia.
Selain itu, para oknum tersebut juga meminta peserta PPDS membeli alat praktik milik rumah sakit dengan dalih menunjang proses pendidikan.
"Pokoknya, setiap ada residen (peserta PPDS) baru harus memberikan sesuatu. Pernah ada residen yang diminta beliin kamera. Kamera itu bukan yang murah, harganya Rp40 jutaan gitu, dosennya menyuruh," paparnya.
Bahkan para calon dokter spesialis juga harus merogoh kocek untuk kebutuhan pribadi para dosen. Mereka kerap diminta uang untuk membeli tiket pesawat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Curhat Calon Dokter Spesialis Dimintai Duit Ratusan Juta Biayai Kebutuhan Dosen"