Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ProfessionalStudioImages |
Founder teh Ceylon Dilmah, Merrill J Fernando meninggal dunia. Pria pemilik salah satu merek teh terbesar di dunia tersebut tutup usia di 93 tahun pada Kamis pagi (20/7/2023).
Belum ada kepastian terkait penyebab di balik meninggalnya Merrill J Fernando. Ia meninggal dikelilingi putra dan cucunya, di ibu kota Sri Lanka Kolombo.
"Dia adalah penanam teh pertama yang mengatasi kolonialisme ekonomi yang masih kita derita karena teh kita sampai tahun 1980-an dikirim dalam jumlah besar ke Inggris, Amerika Serikat, dan seterusnya," beber putranya, dikutip dari Channel News Asia.
Dalam penghormatannya pada hari Kamis, Dilmah mengatakan bahwa Fernando mengabdikan hidupnya untuk meminum teh, bekerja setiap hari sampai dia berusia 91 tahun dan berhasil terhindar dari 'pikun' atau menjaga ingatannya, sampai dia meninggal di usia nyaris 100 tahun.
Menurut filosofi bisnis Fernando di situs web perusahaan, dia menyebut teh bermanfaat bagi keseharian banyak orang pada segala kalangan.
"Saya ingin kecintaan saya pada teh bermanfaat bagi pelanggan, pekerja, orang-orang terpinggirkan di masyarakat dan lingkungan; saya menjadikan Dilmah bisnis yang juga soal pelayanan manusia."
Dilmah memiliki cabang filantropis, MJF Charitable Foundation, yang didirikan pada tahun 2002. Minimal 10 persen keuntungan sebelum pajak dari Dilmah mendanai kegiatan yayasan tersebut. Fernando kemudian meningkatkannya menjadi 15 persen pada tahun 2020.
"Kami mengenang Merrill J Fernando atas kemanusiaannya dan pencapaiannya secara pribadi dan penuh semangat menciptakan keluarga global di balik tujuan yang ia kejar setiap hari dalam hidupnya selama 73 tahun," kata Perusahaan Dilmah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pemilik Teh Terbesar di Dunia Meninggal di Usia Jelang 100 Tahun"