Hagia Sophia

02 September 2023

Heboh Terkait Kasus Cacing Hidup di Otak, Ini Tips untuk Menghindarinya

Temuan cacing di otak wanita. (Foto: Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit AS (CDC)

Para dokter dibuat terkejut setelah ditemukan cacing hidup dari otak seorang wanita di sebuah rumah sakit Canberra, tahun lalu. Wanita itu sebelumnya dirawat di RS dengan gejala nyeri perut, batuk kering, keringat malam selama berbulan-bulan.

Dirinya juga berjuang dengan depresi dan menjadi mudah pelupa hingga akhirnya melakukan pemindaian otak.

Dalam studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, para dokter menjelaskan kronologi ditemukannya cacing hidup sepanjang 8 cm dari otak wanita berusia 64 tahun yang mengalami imunosupresi.

Cacing tersebut diidentifikasi sebagai O robertsi yang berasal dari Australia, dan biasanya hidup di ular piton karpet. Asal muasal cacing di otak wanita tersebut diyakini berkaitan dengan aktivitas dirinya bersentuhan dengan telur cacing melalui kotoran ular saat mencari makan sayuran.

Penting untuk dicatat bahwa ini adalah kejadian yang sangat langka, bahkan pertama kali dilaporkan di dunia. Meskipun infeksi parasit umum terjadi, jenis yang paling banyak tersebar adalah cacing kremi (Enterobius vermicularis juga disebut threadworm), yang diperkirakan terdapat pada lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia, terutama anak-anak.

Cacing kremi tumbuh hingga panjang sekitar 1 cm dan spesifik untuk inang manusia. Dikutip dari laman Healthline, seseorang bisa terjangkit parasit cacing kremi jika menelan telur dari cacing kremi.

Ketika bertelur, seekor cacing kremi betina bisa meletakan ribuan telur di sekitar vagina atau anus. Saat proses bertelur, rasa gatal yang diidap oleh pengidap disebabkan karena cacing kremi betina mengeluarkan lendir, sehingga perasaan tidak nyaman itu timbul.

Rasa gatal akan memicu pengidapnya untuk menggaruk atau mengelap anus atau vagina. Saat menggaruk atau mengelap itulah, telur-telur cacing bisa menempel pada ujung jari atau di bawah kuku .

Untungnya, parasit yang sangat umum ini tidak menginfeksi otak.

Bagaimana Menghindari Risiko Tersebut?

Infeksi parasit ular sangat jarang terjadi, bahkan lebih jarang ditemukan parasit yang hidup di otak seseorang. Namun, untuk meminimalisir risiko, hal-hal seperti berikut bisa dilakukan:

1. Hindari melompat atau menyelam ke perairan segar yang hangat, terutama jika diketahui membawa Naegleria fowleri. Meskipun hanya segelintir kasus yang dilaporkan setiap tahunnya, tetap harus mewaspadai risikonya.

2. Menjaga kebersihan tangan yang baik untuk mengurangi risiko infeksi jarang dan umum. Artinya, mencuci tangan secara menyeluruh dan sering, menggunakan sabun, menggosok minimal 20 detik, membilas dan mengeringkan dengan baik. Gunting dan membersihkan bagian bawah kuku secara teratur.

3. Menghindari parasit yang ditularkan melalui tanah. Pakailah sepatu di luar ruangan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, cuci sepatu dan tinggalkan di luar.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Belajar dari Kasus Cacing Hidup di Otak, Begini 3 Cara Menghindarinya"