Hagia Sophia

02 September 2023

Sakit Gigi Bisa Picu Kematian? Ini Kata Pakar Kesehatan

Ilustrasi. (Foto: shutterstock)

Baru-baru ini viral di Twitter seorang netizen yang menceritakan sahabatnya meninggal dunia setelah mengalami sakit gigi imbas gigi bolong. Sakit gigi tersebut disebut semakin memburuk lantaran tak kunjung diobati.

Setelah dicek oleh dokter, ternyata sang sahabat terkena penyakit Descending Necrotizing Mediastinitis (DNM).

Dokter gigi dari Pengurus Besar PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), drg Paulus Januar, MS, CMC, mengatakan penyakit DNM dapat berasal dari tenggorokan, rongga mulut, atau jaringan di sekitar tenggorokan.

Salah satu penyebab dari penyakit tersebut bisa terjadi imbas infeksi, terutama disebabkan oleh bakteri Streptokokus dan Staphilokokus yang menjalar ke daerah mediastinum.

"Mediastinum adalah ruang antara ke dua paru-paru. DNM sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan di mediastinum, bahkan menyebabkan kematian," ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (1/9/2023).

Meskipun demikian, penyakit ini tak selalu berasal dari infeksi pada jaringan gigi dan mulut. Namun, apabila berasal dari jaringan gigi dan mulut, infeksi ini bisa disebut infeksi fokal.

"Focal infection, yaitu konsep bahwa infeksi di suatu bagian tubuh seperti tenggorokan atau jaringan gigi dan mulut dapat berdampak pada bagian tubuh lainnya. Namun hingga saat ini konsep infeksi fokal kerap menjadi bahan perdebatan dan Masih terus diteliti lebih lanjut," ucapnya lagi.

Dikutip dari Healthline, salah satu penyebab sakit gigi biasanya berhubungan dengan infeksi gigi. Infeksi yang tak diobati dapat menyebar ke jaringan lain di tubuh dalam beberapa minggu atau bulan, hingga berpotensi menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa.

Infeksi gigi bisa terjadi ketika bakteri memasuki saraf atau jaringan lunak gigi yang disebut pulpa. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan gigi, cedera, atau prosedur perawatan gigi sebelumnya.

Infeksi gigi yang memburuk dan tak kunjung diobati, dapat menyebabkan kantong nanah menumpuk di sekitar gigi yang terkena atau dikenal sebagai abses gigi.

Di London pada tahun 1600-an, infeksi gigi terdaftar sebagai penyebab kematian utama kelima atau keenam. Bahkan hingga tahun 1908, infeksi gigi masih berakhir dengan kematian antara 10 hingga 40 persen.

Berkat perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu kedokteran, saat ini, kematian akibat infeksi gigi sangat jarang terjadi. Namun, tetap penting untuk segera mendapatkan perawatan jika merasa memiliki gigi yang terinfeksi.

Jika tidak diobati, infeksi gigi dapat menyebar ke area lain di tubuh, menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam nyawa. 

Berikut adalah beberapa komplikasi serius dari sakit gigi:
  • Sepsis: reaksi parah tubuh sebagai respons terhadap infeksi
  • Angina Ludwig: infeksi bakteri serius yang menyerang dasar mulut, di bawah lidah
  • Necrotizing fasciitis: infeksi parah yang menyebabkan kematian jaringan lunak di tubuh
  • Mediastinitis: peradangan pada mediastinum, yang merupakan ruang yang terletak di antara paru-paru
  • Endokarditis: peradangan pada lapisan dalam jantung, yang disebut endokardium
  • Trombosis sinus kavernosus: bekuan darah berbahaya pada sinus, tepat di bawah otak dan di belakang mata
  • Trombosis sinus kavernosus: bekuan darah berbahaya pada sinus, tepat di bawah otak dan di belakang mata
  • Osteomielitis: infeksi jaringan tulang
  • Abses otak: kumpulan nanah yang dapat terbentuk di otak



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Gigi Bolong Bisa Menyebabkan Kematian? Begini Penjelasannya"