Hagia Sophia

12 October 2023

Diduga Serangan Jantung, Binaragawan Meninggal Usai Mandi Uap

Ilustrasi Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem_Furman

Seorang pelatih kebugaran sekaligus binaragawan di India meninggal dunia setelah latihan intensif di gym di Korattur, India. Pria bernama Yogesh itu ditemukan tidak bernyawa di pemandian uap.

Awalnya, Yogesh sedang melatih beberapa kliennya sambil melakukan latihan intensif. Setelah satu jam berolahraga, pria 41 tahun itu memberitahu rekan-rekannya bahwa dia sangat lelah dan akan mandi uap.

Dikutip dari Times of India, rekan-rekannya merasa curiga karena Yogesh tidak kunjung kembali. Ia sudah berada di dalam pemandian uap sekitar 30 menit.

Mereka langsung memeriksa kamar mandi yang ternyata masih dikunci dari dalam. Karena tidak mendapat tanggapan apapun, mereka mendobrak pintu dan menemukan Yogesh terbaring tak sadarkan diri di lantai.

Rekan-rekannya langsung membawa Yogesh ke Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Kilpauk (KMCH) dan dokter menyatakan dia meninggal. Investigasi awal mengungkapkan serangan jantung menjadi penyebab kematian tersebut.

Meski dugaan awal sudah terungkap, penyebab kematian dari Yogesh masih menjadi misteri. Untuk mengetahui pastinya, perlu menunggu pemeriksaan lebih dalam terkait riwayat kesehatan dari Yogesh.

Rekan binaragawan Yogesh, A Purushothaman, mengungkapkan efek buruk mandi uap setelah melakukan olahraga berat, seperti yang Yogesh lakukan. Hal itu bisa menyebabkan dehidrasi.

"Ini akan menyebabkan dehidrasi ekstrem," kata dia.

Sementara itu, ahli jantung senior Dr G Sengottuvelu mengatakan penyebab kematian Yogesh hanya dapat diketahui jelas setelah melakukan pemeriksaan medis yang mendalam. Ada banyak kemungkinan, termasuk penyakit jantung hingga dehidrasi.

"Kami tahu olahraga berat dapat memperburuk penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya. Kelelahan ekstrem akibat olahraga dan dehidrasi lebih lanjut akibat mandi mungkin menyebabkan ketidakseimbangan garam yang menyebabkan emboli paru (bekuan darah yang menghalangi dan menghentikan aliran darah ke arteri di paru-paru)," jelas Dr Sengottuvelu.

"Penggunaan steroid atau bahan pembentuk otot yang berlebihan mungkin juga memicu aritmia atau detak jantung yang tidak tepat yang menyebabkan kematian," pungkasnya.











 

















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Binaragawan Tewas usai Mandi Uap Sehabis Olahraga Berat, Diduga Serangan Jantung"