Ilustrasi rontgen paru-paru. (Foto: Thinkstock) |
Seorang wanita menceritakan kisahnya yang mengalami paru-paru kolaps tapi tak ditangani dengan baik rumah sakit. Awalnya dia merasa tak enak di dada saat sedang pergi dengan temannya sehingga dia memutuskan untuk ke rumah sakit.
Setelah mengalami nyeri dada, Olivia Smith (22) dibawa ke UGD di London. Namun petugas medis mengabaikan gejalanya dan menyuruhnya pulang.
Di RS, dia sempat menjalani rontgen dan menunggu tiga jam. Setelah itu seorang petugas medis yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepadanya bahwa tidak ada tanda-tanda paru-parunya kolaps pada hasil pemindaian dan menyarankan dia untuk pulang dan hanya kembali jika rasa sakitnya semakin parah.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, dia mengambil fot X-raynya. Saat di rumah, dia kaget karena petugas medis rupanya melewatkan tanda-tanda yang jelas bahwa ada sesuatu yang salah dengan paru-parunya.
"Ini jelas bagi setiap dokter. Jelas, dia ceroboh. Dia hanya tidak percaya padaku," ungkap Olivia.
Olivia sendiri sudah dua kali mengalami paru-paru kolaps. Pertama di ulang tahunnya yang ke 21 dan yang kedua menjelang tahun baru 2023. Pada saat itu, ukuran paru-parunya menyusut 80 persen dan hanya seukuran 'testis'.
Setelah pengalamannya yang buruk di rumah sakit pertama, dia akhirnya mengunjungi RS lain untuk mendapatkan rekomendasi operasi dari dokter. Dia akkhirnya dirawat selama 10 hari sebelum menjalani operasi.
Paru-paru kolaps yang dialami Olivia diduga karena pneumotoraks. Pneumotoraks dapat disebabkan oleh berbagai kondisi pernafasan, cacat bawaan pada organ yang hanya menimbulkan masalah di kemudian hari, atau cedera traumatis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngeri! Paru-paru Wanita 22 Tahun Kolaps, Ukurannya Menyusut 80 Persen"