Ilustrasi kanker paru. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sittithat tangwitthayaphum) |
Kasus kanker paru di Indonesia masih mengkhawatirkan. Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2022, jumlah kasus kanker paru menempati urutan ketiga terbanyak setelah kanker payudara dan kanker serviks.
Angka kematian kanker paru juga termasuk tinggi karena kebanyakan pasien datang dalam kondisi stadium lanjut. Sekitar 70 persen kasus kanker paru di Indonesia merupakan usia produktif.
"Harapan hidup pengidap kanker paru itu terburuk, karena 80 persen ketemu di stadium lanjut dan pengobatannya kurang maksimal," kata Prof dr Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K), Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedoteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam temu media di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
dr Elisna mengatakan batuk memang salah satu gejala kanker paru, tapi tak semua pasien mengalami batuk. Batuk biasanya terjadi jika kanker terletak di dekat jalan napas.
"Kalau batuk terus faktor risikonya banyak misal merokok, usia 50 tahun ke atas, jangan memikirkan ini bukan kanker. Pastikan gejalanya bukan kanker," tambah dr Elisna.
Lebih lanjut, gejala awal kanker paru yang harus diwaspadai yakni:
- Batuk terus-menerus
- Batuk berdarah
- Sesak napas
- Asma
- Nyeri dada
- Sakit di seluruh tubuh
- Pembengkakan pada muka atau leher
Dengan mengetahui dan memahami gejala di atas, diharapkan dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, hal ini dilakukan agar pasien bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan, sehingga gejala kanker paru tidak bertambah lebih parah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Awal Kanker Paru yang Sering Diabaikan, Batuk Tak Sembuh Salah Satunya"