Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/kan2d |
China melaporkan kasus pneumonia misterius di sejumlah wilayahnya. Kondisi yang banyak terjadi dikalangan anak-anak ini diyakini badan kesehatan global sebagai peningkatan pneumonia mikoplasma.
Akibat wabah tersebut, sejumlah rumah sakit mengalami penumpukkan pasien. Antrean yang panjang, baik di dalam maupun luar rumah sakit, menggambarkan besarnya kebutuhan akan layanan kesehatan.
Kepala departemen penyakit pernapasan dan penyakit menular di Rumah Sakit Youan Beijing, Li Tong mengatakan lonjakan kasus tersebut bisa mungkin berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang melemah.
"Mungkin terkait dengan melemahnya sistem kekebalan pada anak-anak karena pembatasan anti-virus selama tiga tahun, yang berdampak pada terbatasnya paparan mereka terhadap infeksi musiman dan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19," jelas Li Tong yang dikutip dari Newsweek, Sabtu (25/11/2023).
Melonjaknya pasien akibat pneumonia misterius ini juga berpengaruh pada laju penanganan pasien. Laporan warga di media sosial menggambarkan waktu tunggu agar pasien bisa ditangani sangat lama.
Salah satu rumah sakit di Beijing mengumumkan pasien harus menunggu selama 24 jam untuk unit gawat darurat anak. Beberapa orang yang frustasi menceritakan harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan perhatian medis.
Seorang warga Beijing menulis di media sosial bahwa ia membuat janji temu dengan dokter karena kesulitan bernapas. Namun, ia harus menunggu hingga hari Jumat untuk bisa diperiksa dokter.
"Saya merasa seperti akan mati mendadak," tulisnya.
Netizen lain mengatakan dalam pesan yang dibagikan di X, bahwa orang tua di salah satu rumah sakit di Beijing yang upaya triase stafnya terhenti menjadi sangat frustrasi. Hal itu membuat mereka sampai menelepon polisi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pasien Pneumonia 'Misterus' Membludak, RS di China Kewalahan"