Ilustrasi buang air kecil. Foto: Getty Images/iStockphoto/patchanan promunat |
Nyeri saat kencing terakhir dapat terjadi karena berbagai alasan. Mulai dari infeksi, batu ginjal, kista, dan kondisi lain yang mempengaruhi kandung kemih atau bagian tubuh di dekatnya.
Yuk simak penyebab serta cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir.
Sebagai catatan, cara mengatasi dalam tulisan ini tidak lantas menghilangkan rasa nyeri atau mengembalikan kondisi tubuh. Cara mengatasi ini merujuk pada tindakan awal saat terasa nyeri.
Dikutip dari Cleveland Clinic dan Prime Health, umumnya cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir bergantung pada penyebabnya. Sambil menunggu jadwal konsultasi dan hasil pemeriksaan, detikers bisa melakukan ini:
- Minum lebih banyak air putih, hingga memenuhi kebutuhan harian
- Hindari kopi, alkohol, minuman bersoda, mengandung banyak pemanis, dan lainnya yang berisiko bagi kesehatan
- Pilih makanan dengan garam, gula, lemak tidak terlalu tinggi serta kaya vitamin dan mineral
- Pasangan suami istri bisa menunda keinginan bercinta, atau menggunakan pelindung
- Jaga kebersihan alat kelamin
- Gunakan celana yang longgar dan nyaman, serta sering ganti celana dalam
- Bagi wanita yang sedang datang bulan, wajib sering ganti pembalut
- Dudukan toilet wajib dibersihkan sebelum digunakan, terutama saat berada di toilet umum
- Pilih produk detergen, pewangi, dan pelembut pakaian tanpa pewangi (netral)
- Minum obat pereda nyeri minum parasetamol.
Penyebab Nyeri Saat Kencing
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab nyeri saat kencing. Dikutip dari situs Medical News Today, berikut ini penyebab nyeri saat kencing:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat terjadi ketika bakteri berlebih menumpuk di suatu tempat dalam saluran kemih. Bagian tubuh ini mengalir dari ginjal ke kandung kemih ke uretra, membawa air kemih ke bagian luar tubuh.
Seseorang dengan ISK mungkin mengalami gejala lain, seperti sering buang air kecil, mengeluarkan air seni yang keruh atau berwarna darah, demam, air seni berbau busuk, dan rasa sakit pada punggung.
2. Infeksi menular seksual
Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan herpes, dapat mempengaruhi saluran kemih dan menyebabkan rasa sakit saat kencing.
Gejala yang terjadi dapat bervariasi sesuai dengan jenis IMS. Contohnya, herpes biasanya dapat menyebabkan lesi, seperti melepuh di alat kelamin.
3. Infeksi prostat
Infeksi bakteri dalam jangka pendek dapat menyebabkan infeksi prostat. peradangan kronis akibat kondisi lain, seperti IMS, juga dapat menyebabkan prostatitis.
Berikut ini gejala yang mungkin dialami oleh infeksi prostat:
- Kesulitan buang air kecil
- Nyeri pada kandung kemih, penis, dan testis
- Kesulitan ejakulasi dan ejakulasi terasa menyakitkan
- Sering membuang air kecil, terutama di malam hari.
4. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah kalsium atau asam urat yang menumpuk dan membentuk batu yang mengeras di dalam dan di sekitar ginjal. Terkadang batu ginjal akan bersarang di dekat area di mana air seni masuk ke dalam kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan nyeri saat kencing.
Gejala yang mungkin dialami, selain nyeri saat kencing adalah:
- Nyeri di bagian punggung
- Air seni berwarna merah muda atau coklat
- Air seni keruh
- Mual
- Muntah
- Rasa sakit yang berubah intensitasnya
- Demam
- Menggigil
- Sering buang air kecil dalam jumlah kecil.
5. Kista Ovarium
Sama seperti batu ginjal, kista ovarium adalah sesuatu di luar kandung kemih yang dapat menekan kandung kemih dan menyebabkan nyeri saat kencing. Kista ovarium dapat terjadi pada salah satu atau kedua ovarium, yang terletak di kedua sisi kandung kemih.
Penderita kista ovarium dapat mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, nyeri panggul, kesulitan mengenali bahwa kandung kemih kosong setelah buang air kecil, sakit ketika haid, nyeri payudara, dan nyeri di punggung bagian bawah.
6. Interstitial cystitis
Interstitial cystitis juga dikenal sebagai sindrom nyeri kandung kemih. Interstitial cystitis merupakan kondisi yang dapat menyebabkan iritasi kronis pada kandung kemih, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Kondisi ini terjadi tanpa infeksi yang mendasarinya.
Interstitial cystitis juga dapat menyebabkan gejala-gejala di bawah ini:
- Tekanan di area kandung kemih
- Rasa sakit ketika berhubungan intim
- Nyeri pada vulva atau vagina
- Nyeri pada skrotum
- Sering buang air kecil namun sedikit.
7. Sensitivitas terhadap bahan kimia
Terkadang, bahan kimia yang berasal dari luar tubuh, seperti wewangian, dapat menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh. Ketika seseorang buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terlihat dan rasa sakit dapat terjadi.
Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas kimiawi, seperti sabun, kertas toilet beraroma, pelumas vagina, dan busa kontrasepsi. Orang yang bereaksi terhadap produk kimia mungkin akan merasakan gejala, seperti pembengkakan, kemerahan, gatal, dan iritasi pada kulit di dalam atau di sekitar alat kelamin.
8. Infeksi atau iritasi vagina
Infeksi atau iritasi vagina juga dikenal sebagai vaginitis atau vaginosis, infeksi vagina dapat terjadi karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Gejala yang mungkin dialami bersamaan dengan nyeri saat kencing adalah keputihan yang tidak normal, iritasi, sakit ketika berhubungan intim, dan pendarahan vagina.
9. Pengobatan
Beberapa obat dapat menyebabkan iritasi dan radang pada jaringan kandung kemih. Hal ini sering kali dapat menyebabkan nyeri saat kencing.
Jika seseorang telah memulai pengobatan baru dan mulai merasakan nyeri saat buang air kecil, maka mereka harus menghubungi dokter mereka dan menanyakan apakah gejala tersebut mungkin merupakan efek samping obat. Mereka tidak diperbolehkan untuk berhenti minum obat, tanpa bertanya kepada dokter terlebih dahulu.
10. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi ketika sel kanker mulai berkembang di dalam kandung kemih. Nyeri saat kencing biasanya bukan gejala awal dari kondisi ini. Seseorang biasanya menyadari ada darah di dalam air kemihnya.
Gejala yang mungkin dirasakan adalah sering buang air kecil, mengalami kesulitan buang air kecil, nyeri punggung bawah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, pembengkakan kaki, dan nyeri tulang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "10 Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir, Awali dengan Minum Air Putih"