Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491 |
Penyebab stroke bukan hanya dari gaya hidup. Ada banyak faktor yang bisa memicu seseorang mengalami stroke. Bahkan, beberapa penyakit tertentu juga bisa menjadi penyebab stroke.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan stroke? Dikutip dari laman Mayo Clinic, stroke adalah kondisi ketika pasokan darah dan oksigen ke otak terganggu, sehingga mengakibatkan kematian sel-sel otak.
Secara umum, stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik adalah stroke yang dipicu oleh penyumbatan pada pembuluh darah. Sementara, stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.
Stroke dapat dipicu oleh sejumlah faktor, seperti pola makan yang tidak seimbang, kebiasaan merokok, jarang berolahraga, dan lain sebagainya. Selain faktor gaya hidup, risiko stroke juga bisa datang dari kondisi medis tertentu.
Kondisi yang Bisa Memicu Risiko Stroke
Faktanya, sejumlah kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke. Dikutip dari berbagai sumber, berikut kondisi atau penyakit penyebab stroke yang harus diwaspadai dan segera diatasi.
1. Obesitas
Obesitas merupakan salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab stroke. Dikutip dari laman Obesity Action Coalition, obesitas atau berat badan berlebih dapat memicu terjadinya peradangan dalam tubuh. Peradangan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah ke berbagai anggota tubuh, termasuk otak.
Obesitas juga menjadi faktor risiko dari sejumlah kondisi yang dapat memicu terjadinya stroke, seperti darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.
2. Darah tinggi atau hipertensi
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Dikutip dari laman Stroke Foundation, ada beberapa cara darah tinggi dapat memicu serangan stroke.
Pertama, tekanan darah tinggi yang terjadi secara terus menerus dapat merusak dinding pembuluh darah. Kerusakan tersebut dapat membuat zat-zat seperti lemak lebih mudah tersangkut dan menumpuk, sehingga menghambat aliran darah.
Tak hanya itu, kerusakan akibat tekanan darah tinggi juga dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi lemah. Hal ini meningkatkan risiko pembuluh darah pecah dan memicu terjadinya stroke hemoragik.
3. Diabetes
Diabetes juga termasuk kondisi medis yang bisa memicu terjadinya stroke. Dikutip dari situs Cleveland Clinic, orang yang mengidap diabetes memiliki risiko terkena stroke 1,5 kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengidap penyakit tersebut.
Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa memproduksi atau memanfaatkan insulin sebagaimana mestinya. Hal ini membuat kadar gula darah yang mengendap di aliran darah terlalu tinggi. Seiring waktu, kondisi ini tidak hanya bisa memicu terjadinya penyumbatan dan kerusakan pada dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko stroke.
4. Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa mirip lemak yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon dan membangun sel-sel baru. Hanya saja, kolesterol yang terlalu tinggi dapat memicu risiko terjadinya stroke.
Terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau yang kerap disebut kolesterol 'jahat'. Berbeda dengan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang mencegah penyumbatan pembuluh pada darah, kolesterol LDL justru menjadi penyebab utama terjadinya penumpukan plak yang bisa menghambat aliran darah. Jika penumpukan plak terjadi pada pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otak, maka dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "4 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Stroke, Termasuk Obesitas"