Ilustrasi telur dadar. (Foto: Getty Images/webphotographeer) |
Beberapa waktu lalu viral sebuah video yang menunjukkan seorang ahli medis menyebutkan bahwa mengonsumsi telur dadar dapat membahayakan tubuh. Ia menyebut bahwa mengonsumsi telur dadar dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti diabetes hingga kanker.
Disebutkan bahwa kandungan avidin yang ada di dalam putih telur dapat mengikat kandungan biotin pada kuning telur jika dijadikan telur dadar. Hal ini diklaim dapat membuat seseorang mengalami kekurangan biotin dan meningkatkan risiko kanker.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Dr dr Brahmana Askandar, SpOG SubspOnk memberikan tanggapannya. Ia menuturkan bahwa kanker merupakan penyakit yang tidak dapat muncul hanya melalui satu faktor saja.
Penyakit kanker menurutnya disebabkan oleh multifaktor. Pengaturan gaya hidup secara keseluruhan perlu dilakukan untuk menekan risiko penyakit kanker dapat muncul di tubuh seseorang.
"Jadi intinya tidak bisa kanker itu satu faktor jadi kanker itu multifaktor. Ketika pola hidup kita baik, daya tahan tubuh kita baik, kemudian kita bisa mencegah penyakit-penyakit lainnya yang bisa diintervensi misalnya diabetes obesitas dan lain-lain, pasti faktor risiko kanker akan menurun," ucap dr Brahmana dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, Kamis (22/2/2024).
Ia mengingatkan betapa pentingnya skrining penyakit kanker untuk masyarakat. dr Brahmana mencontohkan penyakit kanker serviks bisa dicegah dengan mudah jika melakukan skrining sedini mungkin.
Jika tanda atau penyakit kanker ditemukan dari skrining lebih awal, proses penyembuhan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
"Secara umum saya bisa mengatakan untuk kanker itu multifaktor. Contoh telur kita sudah bagus nih masaknya sesuai panduan dan lain-lain, tapi faktor lain juga ada ya tetap juga bisa kanker," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Makan Telur Dadar Disebut Bisa Picu Kanker, Begini Menurut Dokter"