Ilustrasi sakit jantung. (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato) |
Penyakit jantung merupakan kondisi kesehatan yang dapat berdampak fatal. Penyakit kardiovaskular bahkan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Menjaga kesehatan jantung penting dilakukan oleh semua orang tanpa melihat usia. Terdapat sejumlah cara tertentu yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung berdasarkan usia. Seperti apa? Simak berikut ini.
Dokter kedaruratan dan asisten profesor Universitas George Washington Dr Leana Wen menuturkan menjaga kesehatan jantung harus dilakukan sedini mungkin. Ia mengatakan hal yang harus diperhatikan anak muda adalah aktivitas fisik, nutrisi, dan menghindari obat terlarang.
Tidak hanya pada jangka pendek, langkah ini juga penting untuk meningkatkan kesehatan jantung dalam jangka panjang.
"Setiap orang harus melakukan olahraga intensitas sedang hingga tinggi setidaknya 150 menit seminggu," ucap Wen dikutip dari CNN, Selasa (13/2/2024).
Wen menuturkan aktivitas fisik perlu menjadi sebuah rutinitas, bukan tugas. Terlebih pada usia muda, kondisi tubuh seseorang masih sangat baik dalam melakukan olahraga. Untuk menambah motivasi berolahraga, berbagai jenis aktivitas fisik rekreasional bisa dilakukan.
"Ini juga merupakan usia untuk mulai membangun kebiasaan makan yang sehat. Itu termasuk merencanakan makanan bergizi dan bertujuan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu, ikan, dan daging," sambungnya.
Ia menyarankan anak-anak muda untuk menghindari makanan cepat saji dan tidak makan tepat sebelum waktu tidur. Penentuan kebiasaan baik semenjak dini menurutnya penting untuk mencegah terjadinya kerusakan pada tubuh di masa depan.
Wen juga mengungkapkan kebiasaan sehat yang sudah terbentuk semenjak muda dapat lebih mudah untuk dipertahankan di masa depan.
"Kaum muda juga harus ingat bahwa kerusakan pada tubuh mereka akibat pilihan yang tidak sehat dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang. Itulah alasan lain mengapa sebaiknya memulai sejak dini dengan menerapkan praktik yang menyehatkan jantung," katanya.
2. Usia 30-an hingga 40-an Tahun
Wen menuturkan seseorang yang berusia 30-40 tahun sebaiknya mulai mewaspadai risiko terkait merokok dan alkohol berlebihan. Ia juga menyoroti penelitian terbaru terkait aktivitas fisik. Penelitian itu mengungkapkan seseorang yang bekerja duduk berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular sebesar 34 persen dibandingkan dengan orang yang tidak banyak duduk di tempat kerja.
Wen menambahkan ada dua faktor tambahan yang harus diwaspadai masyarakat di kelompok usia ini, yakni stres dan tidur. Ada banyak penelitian soal keterkaitan stres dan kesehatan pembuluh darah. Stres tinggi dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
"Faktanya beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur sama pentingnya dengan pola makan dan aktivitas fisik. Misalnya, orang yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki prevalensi obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi yang lebih tinggi yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung," ujar Wen.
Oleh karena itu penting di usia saat ini untuk menjaga kualitas tidur dan mengelola stres dengan baik. Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga bisa mulai diterapkan.
3. Usia 50-an hingga 60-an Tahun
Pada usia kelompok ini, risiko penyakit kardiovaskular akan meningkat. Banyak orang di kelompok usia ini yang didiagnosis penyakit kardiovaskular atau penyakit faktor risiko utamanya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas.
"Pengendalian yang baik terhadap kondisi tersebut akan mengurangi kejadian stroke dan serangan jantung. Orang harus minum obat sesuai resep. Lanjutkan pemeriksaan rutin dan pastikan kondisi kronis ditangani secara optimal," ujar Wen.
Walaupun sudah masuk kategori lansia, Wen menuturkan ini bukan waktu yang terlambat untuk mulai berolahraga. Aktivitas fisik ringan sangat dianjurkan agar tubuh tetap bergerak dan sehat.
Selain itu, Wen juga mengingatkan untuk mengatasi kebiasaan merokok hingga konsumsi alkohol.
4. Usia 70-an Tahun dan Lebih
Berbagai langkah yang ada di kelompok usia sebelumnya dapat diterapkan juga dalam kelompok usia ini dengan beberapa modifikasi. Salah satunya mungkin berkaitan dengan keterbatasan fisik ketika berolahraga sehingga perlu penyesuaian agar tetap nyaman.
"Beberapa orang mungkin perlu mengunjungi dokter lebih sering, tergantung pada kondisi medis yang mereka alami. Dan setiap orang harus mewaspadai tanda-tanda keadaan darurat seperti serangan jantung dan stroke, dan tidak ragu untuk mencari pertolongan medis," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter 'Spill' Cara Sederhana Tingkatkan Kesehatan Jantung Berdasarkan Usia"