Hagia Sophia

03 March 2024

Banyak Warga RI yang Miliki BB Lebih dari 100 Kg Usai Pandemi, Inikah Penyebabnya?

Ilustrasi obesitas. (Foto: Getty Images/iStockphoto/huettenhoelscher)

Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan global yang mengkhawatirkan namun sering kali dianggap sepele oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri, menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar di tahun 2018 setidaknya ada 15,3 persen kasus obesitas di Tanah Air.

Pasca pandemi COVID-19, terjadi peningkatan pada jumlah pengidap obesitas. Pembatasan pergerakan selama pandemi memicu perubahan signifikan dalam pola hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan pengalaman dokter spesialis gizi klinik dr Gaga Irawan Nugraha, SpGK(K), ketika menjalankan praktek.

"Dulu tuh saya sulit menemui (kasus) obesitas yang ada diatas 100 kg. Tapi setelah COVID, banyak pasien saya yang berada diatas angka 100 kg dan masih muda, di atas umur 25, di bawah umur 40 tahun. Dan obesitasnya parah, sampe angka 120 kg, 135 kg," jelasnya pada, Jumat (1/2/2024).

Hal ini bisa terjadi karena pandemi mengakibatkan perubahan pada gaya hidup dan kebiasaan yang signifikan bagi masyarakat. Adanya kebijakan lockdown dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) menurutnya memicu penurunan aktivitas fisik karena orang-orang cenderung menghabiskan waktu di dalam rumah dan kesulitan menjaga rutinitas aktivitas olahraga mereka.

Selain itu, keterbatasan akses ke bahan makanan segar dan meningkatnya keinginan untuk mengonsumsi makanan sebagai bentuk hiburan atau penghilang stres telah menyebabkan lonjakan asupan kalori yang tidak seimbang.

Terlebih, konsumsi makanan siap saji yang tinggi gula dan lemak dalam jumlah yang banyak dan berkelanjutan, dapat memperbesar resiko terkena diabetes dan penyakit tidak menular lainnya. Untuk itu dia menyarankan masyarakat mulai mengurangi takaran konsumsi gula harian.

Kemenkes menganjurkan pembatasan konsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok per hari. Namun melihat banyaknya kasus obesitas, dr Gaga menyarankan agar mengonsumsi tak lebih dari 2 sendok per hari.

"Sebetulnya menurut saya empat sendok itu kebanyakan. Dua saja cukup. Saya mau ngasih masukan juga, dua saja," tandasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Temukan Banyak Warga +62 Obesitas Pasca Pandemi, Bobot Capai 100 Kg"