Puasa bagi pengidap asam lambung (Foto: iStock) |
Berpuasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan umat muslim selama bulan Ramadan. Tapi bagi orang yang memiliki masalah asam lambung maupun GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease), menunaikan puasa secara sempurna bisa cukup menantang.
Sebab, menahan untuk tidak makan ataupun minum selama lebih dari 12 jam dapat memicu munculnya gejala GERD. Lantas, apakah orang dengan riwayat GERD dan asam lambung tetap aman untuk berpuasa selama Ramadan?
Spesialis penyakit dalam dr Mario Budi Purwanegara Tambunan, SpPD, KGEH, mengungkapkan bahwa secara umum, orang yang memiliki riwayat GERD boleh-boleh saja untuk berpuasa. Hanya saja, mereka tetap harus mengetahui kondisi fisiknya terlebih dahulu.
"Kalau sudah mengetahui, pertama kita harus rutin minum obat sesuai dengan anjuran dokter," ujarnya saat ditemui detikcom, Rabu (13/3/2024).
Selain rutin minum obat, dr Mario juga menekankan pentingnya menjauhi makanan-makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung.
"Dihindarilah makanan yang mengandung pedas-pedas, asam. Coklat khususnya, coklat dan santan itu juga menyebabkan refluksnya daripada lambung," ucapnya.
dr Mario juga menjelaskan tanda atau gejala asam lambung yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa. Jika sudah mengalami gejala heartburn, atau sensasi panas dan menyesak di dada, maka dianjurkan untuk menyudahi berpuasa dan segera berkonsultasi dengan dokter.
"Kalau misalnya sudah refluks, seperti sendawa, kadang-kadang sampai panas dadanya, saran kita sudahi saja dulu (puasanya) sambil kita evaluasi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Punya Riwayat Asam Lambung, Aman Nggak Sih Puasa? Begini Kata Dokter"