Ilustrasi mual. Foto: iStock |
Selama menjalankan ibadah puasa, umat muslim tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Hal tersebut menyebabkan sebagian orang merasa lemas dan tidak bertenaga.
Tak hanya itu, sejumlah orang kerap mengalami mual-mual ketika puasa. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta fokus ibadah puasa selama Ramadhan.
Sebenarnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan mual saat puasa. Tapi jangan khawatir, rasa mual tersebut masih bisa diatasi dengan mudah.
Lantas, apa yang menyebabkan rasa mual ketika puasa? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Penyebab Mual saat Puasa
Mual ketika berpuasa tentu sangat mengganggu fokus ibadah selama Ramadhan. Lalu, apa penyebabnya? Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya:
1. Penumpukan Asam Lambung
Dilansir situs Healthline, rasa mual ketika puasa umumnya disebabkan oleh penumpukan asam lambung atau kontraksi perut yang disebabkan oleh rasa lapar karena tidak makan.
Sedikit informasi, untuk membantu proses pemecahan makanan, perut menghasilkan asam klorida. Selama berpuasa, perut akan kosong dalam waktu cukup lama karena tidak ada makanan yang dipecah. Hal itu membuat asam klorida menumpuk di perut dan berpotensi menyebabkan refluks asam dan mual.
Jika asam klorida sudah masuk ke kerongkongan, hal ini turut menyebabkan naiknya asam lambung, muncul gejala mulas, dan terasa mual.
2. Dehidrasi
Selain tidak makan, umat muslim juga tidak minum ketika berpuasa. Kondisi ini menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan berpotensi mengalami dehidrasi.
Nah, rasa mual merupakan pertanda kalau tubuh mengalami dehidrasi. Biasanya, rasa mual juga diikuti dengan beberapa gejala lain seperti lelah, pusing, atau sulit konsentrasi.
Menurut British Nutrition Foundation, banyak orang yang mengalami dehidrasi ringan ketika berpuasa selama Ramadhan. Akan tetapi, dehidrasi ringan bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, jadi jangan terlalu panik dan gelisah.
Hanya saja, setelah berbuka puasa sebaiknya perbanyak minum air putih secara teratur sampai sahur. Hal ini berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang kurang setelah berpuasa selama berjam-jam.
Cara Mengatasi Mual saat Puasa
Puasa merupakan ibadah wajib yang dijalankan umat muslim. Salah satu tantangan berpuasa bagi sebagian orang adalah muncul rasa mual.
Hal ini membuat sebagian orang merasa bimbang apakah harus membatalkan puasanya demi mengatasi mual atau tetap berpuasa sampai adzan Maghrib berkumandang. Padahal, ada cara ampuh untuk mengatasi kondisi itu.
Masih mengutip British Nutrition Foundation, berikut sejumlah cara mengatasi mual saat puasa:
- Mengkonsumsi minuman seperti jus atau smoothies yang rendah gula
- Sup kaldu dengan protein (lentil dan kacang-kacangan) atau karbohidrat (kentang)
- Makanan kering seperti kurma, kismis, atau aprikot
- Makanan kaya protein seperti ikan dan daging tanpa lemak.
Untuk membantu tubuh terhindar dari rasa mual, pastikan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi bagi tubuh. Selain itu, jangan langsung makan dalam porsi yang banyak saat berbuka, ambil secukupnya saja dan makan secara perlahan.
Demikian penjelasan mengenai penyebab mual saat puasa serta cara mengatasinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ini Penyebab Mual saat Puasa Serta Cara Mengatasinya"