Ilustrasi suplemen. (Foto: iStock) |
Korban pasien gagal ginjal pasca mengonsumsi suplemen 'beni koji' Jepang penurun kolesterol dilaporkan terus bertambah, dari semula 114 kasus rawat inap kini menjadi 157 orang di Selasa (2/4/2024). Kementerian Kesehatan Jepang mengaku khawatir catatan kematian juga ikut meningkat, terakhir ada 5 orang warga setempat meninggal setelah mengonsumsi suplemen produksi perusahaan obat besar di Jepang tersebut, Kobayashi Pharmaceutical.
"Suplemen makanan di Jepang yang menjadi pusat kekhawatiran kesehatan kini telah dikaitkan dengan setidaknya 157 rawat inap," demikian konfirmasi pejabat kementerian kesehatan pada hari Selasa, (2/4) dikutip dari AFP News.
Pemicu kematian dan rawat inap dengan suplemen terkait masih dalam tahap investigasi lebih lanjut. Kobayashi Pharmaceutical mengumumkan pada 22 Maret mereka menarik kembali tiga jenis tablet yang dijual bebas dengan mengandung beni koji, setelah pelanggan melaporkan masalah ginjal.
Beni koji atau beras ragi merah merupakan beras yang difermentasi dengan kultur kapang. Bahan ini sudah digunakan dalam makanan, minuman beralkohol, dan obat-obatan tradisional selama berabad-abad di wilayah Asia Timur.
Sayangnya, temuan awal Kobayashi menunjukkan adanya puberulic acid yang berpotensi beracun, dan dihasilkan oleh jamur di salah satu pabriknya.
Pejabat pemerintah telah melakukan inspeksi di fasilitas perusahaan dalam beberapa hari terakhir. Skandal ini mendominasi berita utama di Jepang dan menjadi trending topik di media sosial, yang juga memicu postingan disinformasi sampai teori konspirasi.
Kobayashi Pharmaceutical adalah nama perusahaan di Jepang, yang menawarkan berbagai macam produk berhubungan dengan kesehatan. Di Indonesia sendiri, Kobayashi Pharmaceutical menjual beragam obat demam hingga pegal. Namun, tidak ditemukan produk suplemen dan serupa dengan turunan obat beni koji.
Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya juga menjual beras ragi merah ke sekitar 50 perusahaan lain di Jepang dan dua di Taiwan. Beberapa dari perusahaan telah melakukan penarikan preventif terhadap produk makanan yang juga mengandung bahan tersebut, termasuk sake berwarna merah jambu, dan saus salad.
Laporan kasus gagal ginjal setelah mengonsumsi suplemen serupa juga dilaporkan di Taiwan. Terjadi pada wanita 70 tahun yang sudah bertahun-tahun mengonsumsi suplemen terkait.
Perusahaan-perusahaan Taiwan dengan cepat melakukan penarikan produk dari pasaran, sedikitnya ada 154 produk yang mengandung beras ragi merah atau beni koji, demikian pengumuman otoritas kesehatan Taiwan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Lagi-lagi Bertambah, 157 Orang Masuk RS Pasca Minum Suplemen Kolesterol Jepang"