Hagia Sophia

04 April 2024

Pria Ini Tertular Flu Burung dari Sapi Perah, Ini Kisahnya

Foto ilustrasi: (Getty Images/Betsy Joles)

Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, tertular flu burung dari sapi perah. Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/4/2024), bahwa pria tersebut bekerja di perusahaan susu.

Diketahui, beberapa sapi di perusahaan tersebut pada minggu lalu dinyatakan positif terinfeksi flu burung H5N1. Gejala utama yang dialami pasien adalah mata merah.

"Pasien melaporkan mata merah (konjungtivitis) sebagai satu-satunya gejala. Kini (pasien) dalam masa pemulihan," jelas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, dikutip dari France24.

Pasien diminta untuk melakukan isolasi mandiri dan dirawat dengan obat antivirus.

Penularan dari sapi perah ke manusia ini membuat para ahli khawatir akan meningkatnya jumlah hewan mamalia yang tertular virus H5N1, virus penyebab flu burung.

"Pengujian awal belum menemukan perubahan pada virus yang membuatnya lebih mudah menular ke manusia," kata Departemen Pertanian AS, CDC, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dalam pernyataan bersama pekan lalu.

"Strain virus ini tampaknya ditularkan oleh burung liar. Namun, penularan antar sapi belum bisa dikesampingkan," tambah pernyataan tersebut.

Departemen kesehatan Texas mengatakan infeksi pada sapi tidak menimbulkan kekhawatiran terhadap pasokan susu komersial. Sebab, perusahaan susu diharuskan menghancurkan susu dari sapi yang sakit dengan pasteurisasi, yang juga bisa membunuh virus.

Sapi yang terkena dampak virus terutama adalah hewan tua yang menunjukkan penurunan laktasi dan nafsu makan rendah. American Veterinary Medical Association (AVMA) mengatakan tidak ada laporan kematian terkait virus ini. Salah satu yang diduga sebagai penyebab penularan adalah burung liar yang mati dan ditemukan di dekat sapi.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria di AS Tertular Flu Burung dari Sapi Perah, Begini Kronologinya"