Hagia Sophia

12 April 2024

Kejadian Langka, Anak Ini Idap 'Sindrom Manusia Serigala' Tubuhnya Penuh Rambut

Anak mengidap sindrom manusia serigala. (Foto: Facebook Gamongan Lammawen Alma)

Sebuah kejadian langka dialami oleh seorang anak di Filipina mengidap 'Sindrom Manusia Serigala' super langka hingga membuat tubuhnya dipenuhi bulu. Jaren Gamongan (2) di Apayao, Filipina lahir dengan penuh rambut di wajah dan hampir seluruh tubuhnya.

Ibu Jaren yang bernama Alma Gamongan mempercayai 'takhayul' bahwa anaknya terlahir dengan kondisi tersebut akibat kebiasaan mengonsumsi daging kucing liar saat hamil. Alma menuturkan selama kehamilan, ia memiliki keinginan yang sulit dikendalikan untuk mengonsumsi kucing liar.

"Saya mengkhawatirkan ketika tiba waktunya dia berangkat ke sekolah. Dia mungkin diintimidasi karena berbeda," kata Alma dikutip dari Daily Mail, Kamis (11/4/2024).

Hidangan eksotis yang dikonsumsi itu ditemukan di daerah pegunungan terpencil tempat ia tinggal. Alma menceritakan ia mencari seekor kucing dari teman di desanya dan memasaknya.

Hal ini disesali oleh Alma ketika Jaren akhirnya lahir. Terlebih penduduk di desa tempatnya tinggal juga membenarkan soal kutukan tersebut.

Belum lama ini, Alma akhirnya mau membawa Jaren pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dengan benar. Mereka mengungkapkan bahwa Jaren mengidap kondisi medis yang disebut hipertrikosis.

Hipertrikosis merupakan sindrom yang sangat langka dengan hanya 50 sampai 100 kasus terjadi di seluruh dunia hingga saat ini. Kondisi ini hanya terjadi pada satu dari satu miliar orang.

"Saya menyalahkan diri saya sendiri ketika dia lahir karena nafsu makan yang saya miliki. Saya merasa sangat bersalah. Namun baru-baru ini dokter mengatakan kepada saya bahwa hal itu tidak ada hubungannya," ungkapnya.

Alma memiliki tiga orang anak dan Jaren menjadi satu-satunya yang mengalami kondisi tersebut. Kakak dan adik Jaren lahir tanpa komplikasi dan hidup dengan sehat.

Alma menuturkan bahwa Jaren merupakan anak yang ceria. Ia menceritakan dirinya kerap memotong rambut yang ada di tubuh Jaren, namun rambut justru muncul semakin tebal.

"Kami yakin ini adalah kondisi yang diturunkan, namun sangat jarang terjadi. Satu dari satu orang dapat memiliki kondisi tersebut," ucap Dr Ravelinda Soriano Perez yang memeriksa Jaren.

Petugas medis menambahkan bahwa meskipun hipertrikosis belum dapat disembuhkan, perawatan seperti penghilangan bulu dengan laser dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.

"Kami akan mencoba melakukan 10 sesi dalam empat hingga enam minggu dan kemudian mengamati," kata Perez.

Hipertrikosis merupakan istilah pertumbuhan rambut di tubuh bagian manapun yang melebihi jumlah dari yang biasa. Kondisi ini sangat langka dan dialami pasien sejak lahir atau berkembang di kemudian hari. Ini tidak termasuk rambut berlebihan yang disebabkan oleh tingginya kadar hormon pria.

Dikutip dari Healthline, penyebab kondisi ini belum dipahami sepenuhnya meskipun bentuk penyakit cenderung diturunkan oleh keluarga. Hipertrikosis kongenital mungkin disebabkan oleh reaktivasi gen penyebab pertumbuhan rambut.

Gen-gen yang menyebabkan pertumbuhan rambut secara luas pada manusia purba telah 'dimatikan' selama evolusi. Karena kesalahan yang belum diketahui penyebabnya, gen pertumbuhan rambut ini 'aktif' saat bayi masih dalam kandungan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Bocah 2 Tahun Idap 'Sindrom Manusia Serigala', Sekujur Tubuh Penuh Rambut"