Ilustrasi lato-lato. (Foto: Ari Saputra) |
Pemerhati anak Retno Listyarti menyoroti bahaya lato-lato yang belakangan memakan 'korban'. Bocah SD berinisial AN di Kalimantan Barat diketahui mengalami luka parah pada mata akibat bermain lato-lato.
Pasalnya, lato-lato yang dimainkan saat diadu pecah hingga serpihannya mengenai mata AN. Sepulangnya, mata sudah memerah dan langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani operasi, penglihatannya tampak kabur.
Karenanya, Retno meminta permainan lato-lato sebaiknya dilakukan pada tempat yang tepat dan usia delapan tahun ke atas.
"Saya mendorong batas usia anak bermain Lato Lato, yaitu minimal 8 tahun, Karena anak usia 8 tahun ke atas telah memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap rules (aturan) saat bermain lato-lato, baik dilakukan secara sendiri maupun bersama temannya," kata Retno.
Tidak hanya itu, para orangtua juga diminta agar memastikan lato-lato yang dimainkan anak merupakan bahan yang aman dan tidak mudah pecah saat dibenturkan berkali-kali. Berkaca pada kejadian yang menimpa AN.
"Agar anak-anak terhindar dari serpihan Lato Lato ketika pecah dan berpotensi mengenai wajah terutama mata," sambung dia.
Bahaya lainnya yang juga harus diwaspadai adalah rentannya tali lato-lato yang putus sehingga berisiko membentur tubuh atau wajah seseorang.
"Pastikan talinya kuat dan tidak putus, karena ketika talinya putus saat dimainkan akan berpotensi mengenai benda atau manusia di sekitar anak yang sedang bermain," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bocah Kalbar Sampai Operasi Mata, Pakar Ingatkan Potensi Bahaya Lato-lato"