Ilustrasi. Waspada tujuh gejala asam lambung berikut sehingga Anda tak sampai tumbang oleh penyakit yang diderita banyak orang tersebut. (iStockphoto/Tharakorn) |
Penyakit asam lambung acap kali disepelekan karena dianggap tidak separah penyakit lainnya.
Namun, jika diabaikan penyakit ini bukan hanya menimbulkan efek tidak nyaman, tapi bisa membuat tumbang.
Penyakit yang muncul ketika cairan asam lambung kembali naik ke kerongkongan ini pada dasarnya sudah menjadi masalah yang kerap dialami banyak orang.
Satu hal yang penting diingat, asam lambung bisa menimbulkan persoalan baru ketika terjadi berulang dan sering. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease alias GERD.
Joseph Murray, ahli gastroenterologi yang meneliti gangguan esofagus atau kerongkongan menjelaskan sejumlah gejala asam lambung dan GERD yang tidak umum. Jika penyintas menemukan gejala-gejala di bawah, maka patut waspada dan hubungi dokter segera.
Dilansir dari situs Prevention, berikut sejumlah gejala tak umum dari asam lambung dan GERD:
1. Nyeri dada, terutama setelah makan
Sensasi terbakar di dada atau heartburn menjadi salah satu gejala yang kerap dirasakan ketika asam lambung naik. Namun, orang-orang kerap tak mengetahui perbedaan nyeri dada karena asam lambung atau serangan jantung.
"Tidak jarang melihat seseorang di IGD dengan nyeri dada yang parah, mengira itu serangan jantung, padahal sebenarnya refluks," tutur Murray.
Murray menjelaskan serangan jantung mencakup rasa sesak dan tekanan di dada, lengan, atau leher, yang mana tidak terjadi pada asam lambung atau GERD.
Namun jika ragu, Anda bisa segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan terbaik.
2. Produksi banyak air liur
Gejala tak umum lainnya adalah mulut yang terus memproduksi air liur setelah makan.
Hal itu disebabkan karena kelenjar ludah bekerja sangat keras saat mendeteksi iritasi di tenggorokan, sehingga kelenjar tengah bersiap untuk menyiram apa pun yang ada di tenggorokan, maupun yang akan dimuntahkan.
3. Alami masalah pernapasan
Gejala lain yang harus diwaspadai adalah ketika Anda dalam posisi berbaring di tempat tidur, tepatnya di bagian pernapasan yaitu mengeluarkan suara seperti siulan ketika bernapas.
Asam lambung kemungkinan besar menjadi penyebab di balik masalah tersebut.
"Saat Anda berbaring, asam yang naik ke kerongkongan dapat memicu refleks yang menyebabkan sesak napas," tutur Murray.
4. Cairan naik dari lambung dan sering sendawa
Tanda asam lambung lainnya yakni makanan yang terasa seperti naik kembali setelah Anda makan. Situasi ini tidak sama seperti muntah, melainkan semacam sensasi aneh yang dialami dari lambung menuju tenggorokan.
Sensasi aneh itu terasa seperti ada sesuatu yang merayap dari tenggorokan menuju belakang mulut.
Tak hanya itu, sering bersendawa juga menjadi salah satu gejala lain karena merupakan sinyal bahwa makanan yang Anda konsumsi bisa kembali ke kerongkongan.
5. Rasa pahit setiap makan
Berdasarkan hasil riset American Journal of Medicine, cairan lambung yang memaksa naik ke kerongkongan juga dapat meninggalkan rasa asam di tenggorokan.
Asam lambung yang naik juga bisa terindikasi ketika rasa pahit kerap muncul setiap kali Anda makan.
6. Sensasi mengganjal di tenggorokan
Sensasi mengganjal yang terus terasa di bagian tenggorokan sebenarnya bisa menjadi salah satu gejala asam lambung, terutama jika dibarengi dengan gejala-gejala sebelumnya.
Namun, Murray menjelaskan kondisi itu tidak selalu menjadi gejala asam lambung karena dapat juga dipicu oleh "debu atau iritasi".
7. Sulit menelan karena sakit
Tak hanya itu, Murray mengatakan asam lambung naik juga dapat menyebabkan kerusakan pada tenggorokan sehingga terjadi penyempitan. Imbasnya, makanan benar-benar tertahan saat melalui proses pencernaan.
Gejala ini memicu rasa sakit saat menelan makanan.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "7 Gejala Tak Umum Asam Lambung dan GERD, Bukan Hanya Mual"