Dahsyatnya Letusan Gunung Tonga Hempaskan Jutaan Ton Air ke Luar Angkasa. Foto: dok. Maxar Technologies |
Letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga di Samudra Pasifik awal tahun ini, begitu dahsyat sehingga mengirimkan uap air dalam jumlah besar ke luar angkasa.
Menurut hasil penelitian yang dirilis Senin (13/12), sebelumnya ilmuwan belum pernah mendapati gunung berapi yang meluncurkan air di luar atmosfer Bumi. Penelitian ini menggarisbawahi sifat letusan gunung yang luar biasa keras, dan menyoroti risiko yang lebih luas dari gunung berapi bawah laut.
Pengamatan satelit menunjukkan, letusan Gunung Hunga Tonga pada 15 Januari 2022 mendorong uap air hingga sejauh kurang lebih 150 km dari permukaan planet, melewati batas ruang yang diterima secara umum pada jarak 100 kilometer.
Penelitian yang dipresentasikan di Chicago pada pertemuan musim gugur American Geophysical Union ini mengungkapkan, letusan tersebut mengirimkan sebanyak 4 juta metrik ton uap air ke luar angkasa.
"Ini benar-benar peristiwa yang unik. Selama 20 tahun melakukan pengamatan, kami belum pernah melihat yang seperti ini," kata Larry Paxton, seorang ilmuwan di Laboratorium Fisika Terapan di Johns Hopkins University, dikutip dari Washington Post.
Peristiwa ini menarik perhatian para ilmuwan yang menggunakan satelit untuk memantau cuaca antariksa. Mereka melacak cuaca antariksa karena adanya risiko bencana badai Matahari diprediksi mengirimkan segumpal partikel bermuatan ke Bumi. Badai Matahari ini berpotensi berinteraksi dengan medan magnet Bumi dengan cara yang dapat merusak satelit di orbit, bahkan memengaruhi jaringan listrik di permukaan.
Tepat sebelum letusan gunung berapi, dan murni secara kebetulan, badai Matahari berukuran sedang mengirimkan semburan partikel bermuatan ke Bumi. Tetapi menurut Claire Gasque, kandidat doktor di bidang fisika ruang angkasa di University of California, gunung berapi memiliki efek yang lebih kuat pada ionosfer.
"Di antara efek yang mengejutkan, arus yang dikenal sebagai elektrojet ekuator, yang biasanya mengalir dari barat ke timur di ionosfer, berbalik arah," ujarnya.
"Ini adalah badai Matahari sedang versus gunung berapi yang sangat kuat. Jadi bukan berarti gunung berapi akan selalu menang," kata Gasque.
Data tersebut dapat membantu para ilmuwan meningkatkan pemahaman mereka tentang cuaca antariksa. Peneliti berpendapat, letusan ini adalah contoh yang baik untuk memahami dampak ledakan energi impulsif yang tiba-tiba di atmosfer bawah terhadap lingkungan antariksa.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Dahsyatnya Letusan Gunung Tonga Hempaskan Jutaan Ton Air ke Luar Angkasa"