Hagia Sophia

14 January 2023

Katagori yang Tidak Disarankan Diet Ade Rai

Ade Rai. (Foto: 20detik)

Ade Rai (52) membagikan tips dietnya melalui kanal Youtubenya. Salah satu tips diet yang disarankan oleh Ade Rai adalah diet puasa atau intermittent fasting (IF).

Intermittent fasting merupakan puasa pada beberapa waktu tertentu setiap hari atau minggu. Metode ini menjadi viral dan berujung dicoba oleh banyak netizen.

Beberapa netizen yang mencoba diet ini, berhasil menurunkan berat badannya. Dituturkan Ade Rai, metode dengan pendekatan puasa ampuh memangkas berat badan hingga puluhan kilogram.

"Ya karena menurut saya memang pendekatan puasa itu adalah salah satu pendekatan yang paling mudah, yang paling murah, dan juga yang paling mungkin kalau bisa dibilang mungkin paling nyaman, tetapi juga ternyata menyehatkan," ujar Ade Rai ketika dihubungi tim detikcom beberapa waktu yang lalu.

Selain bisa menurunkan berat badan, metode intermittent fasting juga bisa diikuti oleh semua orang. Bahkan anak-anak atau remaja sekalipun.

Contohnya, Aria Permana yang pernah punya berat badan hampir dua kuintal saat usianya 9 tahun. Ketika menjalani diet metode ini, Aria dibimbing langsung oleh Ade Rai.

"Jadi kayak Aria Permana umur 8 tahun, 9 tahun, beratnya 198 kilo masa nggak boleh diet? Giliran dia nggak diet yang ada dia melentung gitu beratnya," kata Ade Rai.

Kategori yang Tidak Disarankan Diet Ade Rai

Ade Rai menuturkan metode ini merupakan alat bantu untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Akan tetapi, ada orang-orang dengan kondisi tertentu yang tidak disarankan untuk melakukan diet ini karena bisa berisiko bagi kesehatan.

"Jadi jawabannya puasa berlaku bagi siapa? Semua orang kecuali orangnya memang kurus, satu. Dua, bagi ibu hamil atau menyusui. Dan yang ketiga mungkin orang-orang yang punya penyakit tertentu dan sedang dalam program pengobatan," terang Ade Rai.

Berikut adalah kategori yang tidak disarankan untuk intermittent fasting:

1. Orang dengan Kadar Lemak Rendah

Menurut Ade Rai, lemak diibaratkan sebagai 'tabungan'. Jika orang gemuk dan kadar lemaknya sudah berlebihan, maka metode intermittent fasting justru bermanfaat.

Dengan metode intermittent fasting, 'tabungan' akan digunakan dengan baik. Akan tetapi, diet ini tidak sesuai bagi orang yang 'tabungannya' kurang.

"Nah kalau misalnya punya adik yang remaja atau punya anak yang remaja, kadar lemaknya cuma di bawah 10 persen, habis itu dianya kurus kering terus disuruh puasa. Nah gimana ya, nggak nyambung gitu," ujar Ade Rai.

2. Ibu Hamil atau Menyusui

Ade Rai menuturkan ibu hamil harus menjaga janin yang dikandungnya. Akan tetapi, intermittent fasting bisa digunakan untuk wanita yang menjalani program hamil agar cepat mendapatkan momongan.

"Kalau dulu mbak puasa buat supaya bisa hamil, benar. Tetapi kalau mbak berpuasa pada saat hamil, mungkin bukan ide baik," kata Ade Rai.

"Karena kan ada kebutuhan janin yang harus disuplai makanannya setiap saat," lanjutnya.

Selain ibu hamil, ibu menyusui juga tidak dianjurkan melakukan intermittent fasting.

"Kayak bayi kan harus menyusui gitu, lalu mbaknya berpuasa terlalu lama. Mungkin bisa berpengaruh juga ke sana (gizi bayi)," tuturnya.

3. Orang dengan Penyakit Tertentu

Orang-orang dengan penyakit tertentu dan menjalani pengobatan bisa memicu hipoglikemia jika menjalani intermittent fasting. Hipoglikemia merupakan kondisi kadar gula darah seseorang yang berada di bawah normal.

"Takutnya pada saat medikasi jalan terus, puasa jalan juga, nanti akan terjadi hipoglikemia, penurunan gula darah yang drastis. Nah itu akhirnya jadi bahaya," kata Ade Rai.

Namun, metode ini justru disarankan bagi pengidap diabetes. Hal ini dikarenakan saat berpuasa tidak ada asupan gula yang masuk ke dalam tubuh.

"Kalau diabetes malah kebalikan, ya. Jadi obatnya nggak usah dipakai, ya dia bisa (berpuasa)," lanjutnya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ade Rai Ingatkan Diet Puasa Tak Boleh Buat Kelompok Ini"