Kisah seorang suami dapat donor ginjal dari istri. (Foto: Getty Images/iStockphoto/peakSTOCK) |
Kisah seorang pria bernama Rinaldy Alamsyah (38) dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang didiagnosis gagal ginjal kronis hingga harus menjalani cuci darah beberapa kali dalam satu minggu.
Diakui Alamsyah, awalnya ia merasakan sejumlah gejala yang tak biasa. "Saya merasakan sakit di minggu akhir November 2019. Saya merasakan seperti sesak napas, badan mudah capek, lemas, mual, dan muntah," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023).
Akibat rasa sakit yang tak kunjung hilang, Alamsyah dan istrinya, Dwi Ariyanti Pratiwi, memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis dalam. Saat itu, dokter menganggapnya Alamsyah mengidap penyakit maag biasa.
Namun setelah dikasih obat, selama satu bulan Alamsyah tak mengalami perubahan sama sekali. Ia masih tetap merasa sakit seperti yang dirasakan sebelum ia pergi ke dokter.
"Kemudian di Januari 2020, karena keadaan saya sudah makin memburuk. Kami konsultasi ke dokter lagi, langsung dicek darah total. Setelah itu baru ketahuan bahwa fungsi ginjal saya cuma berfungsi 5 persen," tutur Alamsyah.
Saat itu, dokter yang memeriksanya menyarankan Alamsyah dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar untuk menjalani hemodialisis atau cuci darah. Namun, ia dan istrinya mengaku memiliki miskonsepsi terkait cuci darah dan memutuskan untuk menghindari terapi tersebut.
"Akhirnya kami ke Palembang, sampai Palembang ingin cuci darah cuma kita masih seperti orang awam. Karena kita dari daerah yang kecil itu sangat awam sekali dan berpikir mengerikan. Karena kita belum bisa terima cuci darah," imbuh Pratiwi.
"Kita memutuskan untuk keluar negeri. Tapi sampai di sana diagnosanya sama dan harus cuci darah. Jadi kita balik lagi dan melakukan cuci darah selama satu tahun," tuturnya lagi.
Lantaran Pratiwi tak tega melihat sang suami yang harus menjalani cuci darah berkali-kali, akhirnya ia memutuskan mencari cara lain demi pengobatan suaminya, yaitu transplantasi ginjal.
"Dari situ mulai banyak yang ngasih masukkan untuk dilakukan karena transplantasi lebih bagus. Karena ngeliat orang tersebut juga setelah transplan, pola hidupnya lebih sehat lagi. Jadi kita memilih untuk melakukan transplantasi di tahun 2021 di bulan Maret," tutur lagi.
"Istri saya adalah pendonor ginjalnya," imbuh pria 38 tahun itu.
Hasil berkata baik, Alamsyah pun bisa menjalani hidup normal kembali usai transplantasi ginjal. Bahkan, kini, ia bisa pergi kemana saja, makan apapun, hingga olahraga.
"Saya sudah hampir 2 tahun setelah operasi, saya sudah bisa lari, bersepeda, tapi dalam artian terbatas," imbuh Alamsyah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Pria yang Alami Gagal Ginjal Kronis, Dapat Transplantasi dari Sang Istri"