Foto: Space.com |
Dua retakan besar di kerak Bumi terbuka di dekat perbatasan Turki-Suriah, setelah dua gempa kuat mengguncang wilayah itu pada Senin (6 Februari) waktu setempat, dan telah menewaskan lebih dari 20.000 orang.
Periset U.K. Centre for the Observation & Modelling of Earthquakes, Volcanoes & Tectonics (COMET) Inggris menemukan retakan itu, dengan membandingkan gambar daerah dekat pantai Laut Mediterania yang diambil satelit Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa dahsyat terjadi.
Seperti dikutip detikINET dari Space, retakan yang lebih panjang membentang 300 kilometer, ke arah timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania. Retakan itu tercipta oleh gempa pertama dari dua gempa besar, dengan magnitudo 7,8.
Retakan kedua sepanjang 125 km, muncul selama gempa kedua, gempa berkekuatan 7,5 yang agak lebih ringan dari gempa pertama dan terjadi sekitar sembilan jam kemudian.
Menurut bos COMET, profesor Tim Wright, pecahan seperti itu biasanya muncul setelah terjadi gempa kuat. Akan tetapi, kedua celah ini sangat panjang sehingga menjadi bukti besarnya energi yang dilepaskan oleh gempa.
"Semakin besar gempanya, semakin besar patahannya. Sesar gempa ini adalah salah satu yang terpanjang. Juga sangat tidak biasa terjadi dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam satu sama lain," paparnya.
Surface rupture at Hassa Town. #earthquake #deprem pic.twitter.com/klsw2zesYj
— OzdemirAlpay (@geodesist_a) February 8, 2023
Pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi terjadi sedemikian rupa sehingga retakan terlihat jelas di permukaan, melewati kota-kota dan dalam beberapa kasus langsung melalui bangunan.
Ilmuwan lokal membagikan foto retakan permukaan di Twitter, mengonfirmasi apa yang diamati satelit dari luar angkasa.
Lebih dari 20.000 orang dilaporkan tewas, dan banyak korban kemungkinan masih terkubur di bawah reruntuhan karena operasi penyelamatan berjalan lambat, terutama di Suriah, yang telah dilanda konflik bersenjata bertahun-tahun.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Dua Retakan Sepanjang Ratusan Km Muncul Usai Gempa Dahsyat Turki"