Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP) |
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa COVID-19 masih menyandang status darurat kesehatan global. Meski begitu, dalam pembukaan pertemuan dewan eksekutif tahunan WHO pada Senin (30/1/2023), ia mengakui bahwa kondisi dunia saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
Komentar Tedros itu muncul beberapa saat setelah WHO melaporkan cakupan vaksinasi selama pandemi. Tak hanya itu, tingkat kekebalan yang lebih tinggi di seluruh dunia yang didapatkan dari vaksinasi maupun infeksi alami bisa membatasi COVID-19 pada angka kesakitan dan kematian.
"Komite mengakui, pandemi COVID-19 mungkin mendekati titik puncaknya," kata WHO yang dikutip dari AP News, Selasa (31/1).
Meski begitu, masih ada keraguan tentang virus yang pertama kali diidentifikasi di China ini. Bisa saja, virus ini akan terus menyebar dan menjadi patogen yang permanen.
"Namun, ada sedikit keraguan bahwa virus ini akan tetap menjadi patogen permanen pada manusia dan hewan di masa mendatang," sambungnya.
Selain itu, kemunculan varian Omicron telah terjadi pemisahan antara infeksi dan penyakit parah dibandingkan dengan varian sebelumnya. Meski begitu, anggota komite mengutip kelelahan pandemi dan persepsi publik yang menyebut risiko COVID-19 tidak sebesar dulu, membuat orang semakin mengabaikannya.
Bahkan tidak ada lagi orang-orang yang menjalankan langkah-langkah kesehatan, seperti memakai masker hingga menjaga jarak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bos WHO Belum Mau Cabut Status Darurat COVID-19, Ini Alasannya"