Hagia Sophia

26 April 2023

Cuaca di Indonesia Tengah Panas-panasnya, Mungkinkah Berjemur di Pagi Hari?

Berjemur pagi-pagi apakah aman dengan cuaca terik seperti ini? (Foto: Rengga Sancaya)

Cuaca di berbagai wilayah Indonesia tengah panas-panasnya sepekan terakhir, paling tinggi mencapai 37,2 derajat Celcius di Ciputat, Tangerang Selatan, pada 17 April 2023. Meski diklaim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) tidak terkait gelombang panas yang melanda Asia, tetap saja kondisi ini bikin gerah dan terasa menyengat di kulit.

Kondisi ini juga bikin was-was mereka yang hobi berjemur di pagi hari. Walau indeks UV (ultraviolet) pada pagi hari relatif aman, suhu yang terik bikin cemas apakah benar-benar aman untuk berjemur?

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dr Fitria Amalia Umar SpKK, berjemur di bawah matahari dapat dilakukan namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Khususnya perihal waktu dan durasi berjemur.

"Berjemur cukup 10 sampai 15 menit di matahari pagi. Sekitar jam 8 sampai jam 10 pagi," ucap dr Fitria ketika dihubungi detikcom, Selasa (25/4/2023).

UVA dan UVB yang ada dalam paparan sinar matahari dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Dihubungi secara terpisah, dokter spesialis kulit dan kelamin dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV mengungkapkan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan dari UVA dan UVB.

"Gelombang UVA dapat menembus lapisan kaca dan lapisan kulit lebih dalam serta merusak struktur kulit di dalamnya. Secara umum efek yang ditimbulkan dalam jangka panjang yaitu kulit kendur, penuaan dini, dan kanker kulit," ucapnya pada detikcom, Selasa (25/4/2023).

"Sementara UVB hanya mencapai lapisan kulit terluar (epidermis). Efek jangka pendek dapat berupa iritasi dan kulit terbakar, sementara efek jangka panjang dapat menyebabkan kehitaman pada kulit," sambungnya.

dr Darma mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung paparan sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan. Perlindungan mekanik bisa dilakukan dengan menggunakan topi, pakaian lengan panjang, ataupun payung.

Selain itu, perlindungan kimiawi menggunakan tabir surya atau sunscreen juga harus dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit kulit yang disebabkan oleh sinar UV.

"Gunakan pelindung kimiawi yaitu tabir surya (sunscreen) dengan perlindungan luas (broad spectrum) yang dapat melindungi dari UVA dan UVB. Gunakan tabir surya SPF (sun protecting factor) minimal SPF 30," jelas dr Darma.

"Gunakan 30 menit sebelum aktivitas pada bagian tubuh yang terpapar cahaya matahari dan dapat diulang tiap 3 jam," tambahnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Panasnya Ampun-ampunan, Masih Amankah Berjemur Pagi-pagi?"